Share

Sakit

Vino membalikkan tubuhnya dengan gerakan cepat. Ditatapnya wajah Hani yang sendu tapi serius itu. 

"Aku sudah memikirkan ini sangat matang. Semua berkas sudah siap." Hani berkata dengan yakin. Vino menatapnya tak percaya. 

"Kalau ada waktu, antar aku, ya!"

"Bagaimana orang tua dan mertuamu?" tanya Vino lagi seolah sangsi. 

"Aku sudah memikirkan semuanya dengan matang. Aku tak ingin lebih lama lagi membohongi mereka dengan semua kepura-puraan ini." Hani menyunggingkan seulas senyum tipis di ujung kalimatnya. 

Ya, Hani sudah yakin dengan keputusannya. Ia akan menggugat cerai Aiman, karena laki-laki itu tak kunjung melakuk

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status