Share

Penalti Resign

Kokokan ayam terdengar nyaring, Sinta merentangkan kedua tangannya sambil menguap.

Hoaaam

Setengah sadar ia lantas duduk ... termenung, mengucek sebelah matanya.

"Kamu itu pacar aku jadi biasa aja jangan canggung gitu."

Sinta menggeleng-gelengkan kepalanya, masih teringiang-ngiang ucapan Langit alias Biru. Tanpa mengungkapkan perasaan, ataupun ada adegan tembak menembak dan ia juga belum menyetujuinya, lebih tepatnya tidak karena Biru seenaknya saja memutuskan secara sepihak bahwa mereka pacaran.

'Nggak salah dia mau sama gue? Apa yang diliat dari gue? Cantik enggak, seksi ... eh, iya sih lumayan ... kaya juga enggak, boro-boro kaya, buat makan lusa aja masih harus mikir duit dari mana,' batinnya frustasi, ia mengacak rambutnya menjadi lebih parah seperti singa.

Sinta kemudian meraih ponsel di bawah bantalnya, ia memeriksa pesan juga panggilan di aplikasi, ternyata Biru semalam mengucapkan selamat malam padanya, sayang sekali ponselnya kehabisan baterai dan baru ia isi pukul tiga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status