Share

Bab 868

Jihan melirik Wina yang terbungkus selimut dengan hanya satu jari yang terlihat sambil tersenyum senang seolah-olah berhasil memancing mangsanya.

"Datanglah ke sini sendiri."

Wina pemalu, itu sebabnya dia meminta Jihan untuk menghampirinya. Tidak disangka Jihan malah berbalik menyuruh Wina mendatanginya.

"Kamu yang ke sini."

Bulu mata Jihan sedikit bergetar. Dia menahan keinginannya untuk menaklukkan Wina. Dia menundukkan kepalanya dan sengaja berpura-pura cuek sambil terus mengenakan pakaiannya.

Begitu melihat Jihan akan mengencangkan ikat pinggangnya, Wina sontak merasa gelisah. Dia akhirnya memberanikan diri dan menyibakkan selimutnya, lalu bergegas memeluk pinggang Jihan.

"Ini semua gara-gara kamu."

Begitu tangan mungil Wina melingkari pinggangnya, Jihan sontak menghela napas lega.

Jika Wina lebih lama satu detik lagi saja, Jihan pasti tidak sanggup berpura-pura lagi dan sudah siap mengalah.

Ternyata istrinya lebih tidak sabaran dibandingkan dirinya. Yah, tidak masalah juga sih ...
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status