Share

Bab 867

Wina yang sedang berdiri pun sedikit membungkuk bersandar ke telinga Jihan, lalu berbisik,

"Kamu memetik bunga mawar untukku setiap pagi dan aku akan membawakanmu makanan setiap siang. Mari kita lihat siapa yang bisa bertahan sampai akhir."

Jihan refleks tersenyum senang, senyumannya sama cerahnya dengan sinar matahari di luar jendela besar sana. Saking senangnya, bahkan alis Jihan sampai tampak melengkung.

"Nyonya Wina, kenapa kamu begitu baik?"

"Nggak baik-baik amat kok. Yang kuberikan padamu di hari pertama memang masakanku sendiri, tapi mulai sekarang yang akan kubawakan adalah masakan koki."

Wina tidak punya banyak waktu untuk memasak, tetapi ....

"Aku akan tetap masak buatmu kalau lagi libur panjang."

Setelah Wina selesai berbicara, dia mengambil obat kumur dan menyerahkannya kepada Jihan.

Kebiasaan Jihan setelah makan adalah membersihkan mulutnya.

Setelah pria itu mengambilnya, dia bangkit berdiri dan berjalan pergi ke kamar mandi.

Ketika keluar, Jihan kebetulan melihat Wina ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status