Share

42. Mengusir Tamu

Nathan duduk di ruang kerjanya, dengan perasaan marah yang membara. Kertas dan gelas bertebaran di lantai, menjadi saksi bisu ledakan emosinya yang baru saja terjadi. Ia meremas rambutnya, menahan diri untuk tidak mengamuk lagi.

Terdengar ketukan di pintu. “Masuk!” titah Nathan dengan nada tinggi, masih terbawa emosi.

“M-maaf, Tuan…,” ujar si bibik saat memasuki ruangannya, pembantunya itu terlihat takut kepadanya. “Ada tamu mencari Tuan, katanya penting.”

“Kamu tidak tanya namanya, asalnya, urusannya apa?” sahut Nathan dengan dingin.

“Katanya beliau pengacara, dari firma hukum—” si bibik terdiam, keningnya mengerut, tampak berusaha mengingat-ingat. “M-maaf, saya lupa namanya, Tuan,” katanya sambil menggigit bibir, lalu menunduk ketakutan.

Nathan mendengus pelan dan akhirnya mengangguk ringan.

Si bibik pamit keluar dan tergesa-gesa menuju dapur. Sesampainya di dapur, dia mengelus-elus dadanya. “Apes… apes, kenapa pula aku yang kalah hompimpah sama kalian sih!”

Sejak Nathan mengamuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ulvie yana
jgn sampe nathan melakukan kesalahan nympe ke dua kali ,,sadar nath...
goodnovel comment avatar
audrey larissa
wahh.. Vena selalu bisa memanfaatkan kan keadaan. jgn terlalu senang dulu yaa ven.. Nathan ayo cepat sadar.. jgn smp terjebak dua kali.
goodnovel comment avatar
Winarsih_wina
rasain kena jebakan Betmen lagi, nuduh Mia yang enggak-enggak dia sendiri kena batunya. gak sabar reaksi Nathan saat sadar.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status