Share

Bab 140

Berhubung cuaca tidak bersahabat karena terjadi hujan badai, akhirnya Monica baru bisa dimakamkan esok harinya.

Tepat pukul 14.00 waktu setempat makam keluarga Aditama sudah dipenuhi oleh para pelayat dan keluarga inti.

“Jangaaaaaaaaaan!” teriakan Dika begitu kencang sambil berlari mendekati peristirahatan terakhir sang nenek.

Dika tahu yang di dalam peti itu adalah neneknya, dan bocah laki-laki itu tidak terima sang nenek akan ditidurkan di bawah tanah.

Laura memegang Dita yang sejak tadi juga tak berhenti menangis. Alex buru-buru merengkuh tubuh Dika agar tak menghalangi pemakaman sang nenek.

“Nenek bawa pulaaaaang. Tolong nenek bawa pulaaaaaaaang,” teriaknya lagi sambil menangis terisak.

Alex yang tampak kewalahan, membuat David mengambil alih Dika dan menenangkan sang anak. Dika menangis dalam pelukan sang papa.

Terlihat David sambil menangis menenangkan bocah laki-laki itu yang tampak tak mau peduli dengan ucapan sang papa.

“Nenek bawa pulang Pa, nenek bobo di rumah sama Dika. To
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status