Share

Bab 47

David masuk ke dalam kamarnya, tangisnya pecah. Tapi dia tak ingin membuat Laura semakin terluka ketika harus kehilangannya.

“Maafkan aku sayang, maafkan aku, hiks hiks.’

Ingin sekali dia memaki dirinya sendiri karena sudah menolak wanita paling berharga dalam hidupnya.

“Kamu berhak bahagia sayang, kamu harus bahagia bersama Alex. Aku tak ingin menjadi beban dalam hidupmu,” gumamnya lagi dalam isak tangisnya.

Hanya pada Alex dirinya bisa menitipkan Laura dan juga kedua anaknya, bahkan David sudah berpesan pada Joe untuk memberi jabatan tinggi di kantor pada Alex bila kelak dirinya sudah kembali ke pelukan Tuhan.

“Papaaaa, Papaaaaaa,” panggil si kembar disusul suara gedoran pintu kamarnya.

David menghapus air matanya, dia kembali mendekati pintu kamar. Dua hari belakangan ini Dika dan Dita sudah memanggil David dengan sebutan Papa.

Anak kembar itu mulai merasakan pentingnya kehadiran David dalam hidup mereka. Hanya saja yang mereka tanyakan sejak kemarin kenapa Mama dan Papanya tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status