Share

Bab 69

“Jangan macam-macam ya, cukup satu kali seumur hidup berbuat dosa. Kalaupun memang harus berbuat dosa untuk yang kedua kali, berarti dosa itu karena aku menghabisi nyawa Paman.”

David bergidik ngeri mendengar ancaman meluncur mulus tanpa hambatan dari mulut Laura.

“Di mana tuh pasangan mesra yang waktu datang ke rumah sakit seperti amplop dan perangko?” setelah meledek Laura kembali tertawa penuh ledekan.

David mendengus kesal, kalau sudah berurusan sama wanita jangan haraplah kesalahan yang sudah terkubur tidak akan diungkit lagi.

“Ayo semua kumpulkan amplopnya.”

tanpa tahu malu Dika berteriak demikian.

“Bener tuh, nanti baru boleh makan,” sambung Dita menimpali.

“Jadi uang amplop itu untuk biaya makan malam ini?” tanya Joe.

Si kembar tergelak, “tentu saja tidak,” jawabnya kompak lalu kembali tertawa.

Laura mencubit pipi sang anak gemas, keduanya hanya mengusap pipinya yang terasa kebas.

Amplop pun mulai dikumpulkan, lalu mereka mulai melihat namanya.dan ada dua amplop tanpa ada isi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Chy Doang
Salut sama Monica bner2 tobat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status