Peter tidak ingin memaksanya.Dia langsung berkata, “Baiklah, aku yang pergi. Tapi, kamu jangan pergi mala mini. Aku akan mengantarmu besok pagi.”“Iya,” jawab Angel dengan singkat.Melihatnya setuju, Peter pun tidak berani tinggal lebih lama dan segera keluar.Angel duduk kembali di sofa, pikirannya benar-benar kacau.Seketika, dia emrasa tidak tahu apa yang harus dilakukan agar semua orang bisa bahagia.Dia tidak menyangkal bahwa dirinya menyukai Peter, tetapi kemunculan Albert membuatnya sangat terganggu.Itu juga membuatnya kehilangan keyakinan untuk bisa melanjutkan hubungan dengan Peter.Angel takut pada akhirnya semua orang akan terluka dan tidak ada yang mendapatkan akhir yang bahagia.Dia takut Albert akan mengancamnya dengan anaknya.Dia juga takut Keluarga Joven akan ikut campur dalam hubungannya dengan Peter.Terlalu banyak kekhawatiran yang membuatnya ragu dan tidak berani melanjutkan.Malam itu, Angel tidak bisa tidur.Sebelum fajar, dia diam-diam mengemas barangnya dan
Kedatangan mereka memancing anjing kampung untuk menggonggong dengan keras.Luna tidak takut pada anjing-anjing itu dan ingin berlari mendekati mereka.Anak buah khawatir anjing itu akan menggigit anak kecil, jadi mereka langsung menggendongnya dan berkata, “Nona Luna, jangan mendekati anjing itu, mereka bisa menggigit.”Barulah Luna menurut dan tidak mendekati anjing itu.Rombongan mereka tiba di halaman datar, tetapi tidak melihat siapa pun di sekitar.Kelven memberi isyarat pada anak buahnya, “Ketuk pintunya.”Salah satu anak buah mendekati pintu dan mengetuknya.Namun, seperti kunjungan mereka sebelumnya, tidak ada yang merespon.Pintunya juga tertutup rapat.Anak bauh itu kembali dan melaporkan, “Bos, sepertinya nggak ada orang di dalam. Kami pernah datang sebelumnya, terus mengetuk pintu tetapi nggak ada yang menjawab.”“Kami juga bertanya pada penduduk setempat. Katanya, orang yang tinggal di sini sangat aneh dan sulit ditemui.”“Bahkan kalau bertemu dengannya, kita nggak bisa
Di dalam rumah kayu.Melihat orang-orang di halaman tidak berniat pergi, bahkan mendirikan tenda, Lia tidak punya pilihan dan berbalik ke dalam rumah.Dia melewati dua ruangan kayu, menyeberangi lorong yang panjang dan tiba di sebuah tempat yang luar biasa di dalam gua.Di dalamnya terang benderang, terdengar suara gemericik air.Di sekitarnya penuh dengan tumpukan buku yang berantakan. Di antara buku-buku itu, duduklah seorang pria berambut panjang putih, rambutnya menutupi sebagian besar wajahnya, hanya terlihat hidungnya yang mancung dan bibirnya yang tipis.Pria itu memeluk setumpuk buku, terkadang menuliskan sesuatu dan terkadang membacanya.Mendengar langkah kaki, meskipun belum melihat siapa yang datang, dia sudah tahu alasannya.Belum sempat Lia berbicara, sudah terdengar suara pria yang rendah itu, “Jangan pedulikan mereka. Mereka hanyalah sekelompok pedagang yang dipenuhi bau uang, waktu sangat berharga bagi mereka. Dalam tiga atau lima hari, mereka akan pergi dengan sendir
Kelven mendekat dan mengambil anting itu, lalu bertanya pada Delis, “Bukan punyamu?”“Bukan punyaku, aku bahkan nggak punya tindik di telinga.”Kelven terdiam.Dia mengambil anting itu, sambil melihat ke arah rumah kayu.Seketika, bayangan nenek tua tadi melintas di benaknya.Rambutnya putih, punggungnya bungkuk dan pakaiannya compang-camping.Bagaimana mungkin orang seperti itu memakai anting yang begitu cantik?Lagipula, pandangan orang tua tidak akan sejelas itu.Detik berikutnya, dengan yakin Kelven berkata, “Dia sedang menyamar.”“Apa?” Delis tidak mengerti,Kelven menkjelaskan, “Nenek tua tadi hanya menyamar. Dia mungkin adalah seorang anak muda. Orang yang kita cari bukanlah dia.”“Kamu yakin?”Kelven mengambil anting di tangannya dan melanjutkan, “Ini buktinya. Selain itu, aku melihat tatapannya tadi, tatapan orang tua nggak akan sejelas itu.”“Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?”Tanya Delis lagi.Kelven berpikir sejenak, lalu membawa anting itu dan mengetuk pintu lagi.
Kelven bilang bahwa orang ini adalah seorang gadis yang menyamar, jadi Delis memperhatikannya lebih seksama.Melihat tatapan matanya yang begitu cerah, jelas sekali dia tertarik dengan makanan di tangan Delis, tetapi berpura-pura menolak. Delis pun percaya pada kata-kata Kelven.Dia adalah gadis muda yang menyamar.Delis bersikeras memberikan makanan itu padanya.“Ambil saja, coba dulu. Kalau nggak cocok di lidahmu, kami akan memasakan yang lain untukmu.”“Atau kalau kamu suka makanan lain, bilang saja, kami akan memasakannya.”Akhirnya, gadis itu tidak bisa menahan godaan makanan, dan menerima mangkuk dari Delis. “Kamu sendiri yang memberikannya padamu. Tapi ingat, aku hanya nenek tua yang nggak bisa apa-apa. Jadi, jangan harap aku makan makananmu dan akan membantu kalian.”“Nggak akan, makan saja.”“Terima kasih ya.”Lia mengucapkan terima kasih dan segera menutup pintu.Setelah itu, dia meletakkan makanan di meja dan memakannya dengan lahap.Dia tumbuh besar bersama gurunya di sini
Delis menggeleng dan menjawab, “Aku nggak ngantuk. Kalau kamu capek, tidur duluan saja.”“Kalau begitu aku juga nggak ngantuk.”Kelven menunduk melihatnya dan bertanya, “Apa yang sedang kamu pikirkan, Delis?”“Nggak ada.”Kelven menoleh melihatnya, menyipitkan matanya sambil tersenyum, lalu mengangkat tangan untuk mencubit pipi halusnya.“Aku bisa membaca pikiranmu. Ayo katakan padaku, apa yang sedang kamu pikirkan?”Meski sudah berlalu empat tahun, wajah wanit kecil ini masih penuh dengan kolagen yang membuat orang tak bisa berhenti menyukainya.Terkadang Kelven berpikir, bagaimana bisa ada orang yang begitu manis dan menggemaskan.Anak perempuannya juga begitu.Memiliki mereka berdua dalam hidupnya, Kelven sudah merasa puas.Melihat gerakan pria itu, wajahnya langsung memuram dan bertanya, “Kenapa kamu suka sekali mencubit pipiku?”Sejak mereka menikah, Kelven sudah suka melakukan itu.Apa dia tidak tahu cubitan itu terasa cukup sakit?Kelven tersenyum, menunduk dan menggesekkan waj
Tengah malam.Tiba-tiba, Luna terbangun dari mimpinya.Dia merasakan kehadiran papi dan maminya di sampingnya.Namun, Luna tidak memanggil mereka, juga tidak membangunkan mereka. Entah kenapa, dia keluar dari tengah sendirian.Kemudian dengan langkah kecil, dia mendekati rumah kayu yang tidak jauh dari sana dengan bantuan cahaya bulan yang terang.Luna naik tangga, meskipun ada dua anjing yang sedang berbaring di sana.Tetapi, anjing-ajing itu melihatnya dan tidak menggonggong. Mereka membiarkan Luna mendorong pintu dan masuk ke dalam.Lia melihat anak kecil itu datang, lalu menggandeng tangannya dan membawanya masuk ke dalam lorong.Setelah membawa anak itu ke hadapan gurunya, Lia melaporkan, “Guru, dia sudah datang.”Pria berambut putih itu melambaikan tangannya.Lia membawa anak itu ke hadapan gurunya, lalu berdiri di samping.Luna berdiri dengan patuh di depan pria berambut putih itu, seolah-olah sedang dihipnotis.Dia melihat pria berambut acak-acakan yang tampak seperti hantu di
Lia menggelengkan kepalanya dan menghela napas, menunjukkan ketidakberdayaannya.Delis tidak bisa membiarkan putrinya tinggal di sini, menjalani kehidupan yang terisolasi dari dunia luar.Delis berbalik untuk pergi.Lia melihat punggungnya dan berkata lagi, “Pria tampan yang datang bersamamu itu memiliki penyakit jantung yang parah dan hanya bisa hidup sampai usia 36 tahun. Kalau dihitung, dia hanya punya satu tahun lagi untuk hidup.”“Kalau kamu mau dia hidup seperti orang normal sampai usia tua, sebaiknya kamu pertimbangkan lagi.”“Guruku hanya ingin menerima seorang anak yang cerdas itu untuk mewarisi ilmunya. Kamu tahu, guruku sangat hebat. Kalau semua ilmunya diwariskan kepada putrimu, itu adalah berkas yang luar biasa bagi kalian.”Delis menghentikan langkahnya.Dia terkejut saat orang itu memberitahunya kondisi Kelven.Dia langsung mengatakan bahwa Kelven hanya bisa hidup sampai usia 36 tahun.Sekarang Kelven sudah berusia 35 tahun, jadi usianya hanya tersisa satu tahun?Delis