Share

28 - Menjaga Ibu Mertua Sebaik Mungkin

Mana mungkin Wenti tidak merasa kikuk dan pipinya merona? Pinggangnya dipeluk menggunakan satu lengan kokoh pemuda tampan seperti Juna.

‘Sejak kapan tubuh Juna menjadi atletis begitu?’ Wenti sibuk mengingat-ingat di benaknya. ‘Bukankah tubuh Juna kecil dan termasuk kurus? Kenapa sepertinya dia sangat kuat? Apakah selama ini dia sebenarnya bertubuh atletis dan aku tidak sadar? Dia barusan menahan beban tubuhku dengan hanya satu tangan! Astaga!’

“A—ahh! Um … terima kasih, Jun! Maaf!” Wenti jadi salah tingkah dan bersikap gugup. Dia benar-benar tidak menyangka akan ada insiden semacam ini bersama menantunya.

“Tak masalah, Ma. Sini belanjaannya biar aku saja yang bawa!” Juna tersenyum santai dan meraih kantong-kantong belanja di tangan Wenti untuk dia bawa menggunakan satu tangan.

Setelahnya, Juna jadi lebih protektif berjalan di sisi Wenti, benar-benar melindungi Wenti dari pengunjung lain yang hendak bersentuhan dengan sang ibu mertua menggunakan tangan lainnya yang bebas.

Ini membuat p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status