Share

317 - Keluhan Calon Pengantin

“Pamali?” Shevia mengulang ucapan Rinjani dengan nada tanya. “Ah, iya juga yah! Ada pamali yang biasanya berkaitan dengan calon pengantin.” Akhirnya dia teringat mengenai itu.

Anika terlihat gelisah. Dia juga mengetahui mengenai pamali larangan bertemu bagi calon pengantin dalam kurun waktu tertentu karena di era kuno juga ada pamali semacam itu yang turun-temurun dari leluhur.

“Aku pikir tak apa.” Juna menyahut. “Asalkan kita percaya dengan pencipta semesta, aku pikir kita akan baik-baik saja dalam lindungan alam raya.”

Juna memahami bahwa istrinya tidak memiliki niat buruk dengan meminta pernikahan ini lekas terjadi. Dia hanya belum bisa mengorek dari Anika, apa alasan terbesar dari keputusan sang istri tersebut.

“Iya, Mas.” Anika mengangguk, bersyukur sang suami menyelamatkan dia dari kebingungan.

Kemudian, mereka masuk ke ruangan inti dari butik baju pengantin terbesar di Samanggi dan mulai sibuk memilih-milih.

“Bagaimana yang ini?

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status