Share

352 - Mempertanyakan Besarnya Cinta

Di penthouse, Narendrarana yang telah kembali ke tubuh Rafa mulai berjengit kaget.

Si pandhita kuno itu membatin, ‘Astaga! Apakah ini benar yang aku rasakan?’ Dia menajamkan penerawangannya di ruang batin Rafa. Duduk bersila dan fokus sambil memejamkan mata sembari membentuk posisi mudra.

‘Astaga, ini sudah gila!’ Narendrarana di tubuh Rafa merasakan dirinya bergejolak akan amarah dan rasa tak terima. ‘Dia membunuh banyak makhluk hanya demi memenuhi syarat dari iblis?’

Ya, Narendrarana bisa merasakan bahwa luka yang dia berikan, ternyata telah dibasuh menggunakan darah dari pria, wanita, anak kecil, janin, dan juga sapi betina.

‘Tidak. Aku tidak boleh terpicu amarahku. Aku harus tetap tenang mengenai hal ini.’ Narendrarana menentramkan dirinya agar perasaannya tidak terdistorsi dengan amarah yang akan menodai hatinya.

Saat ini dia hanya bisa bersedih dan berdoa ke Sang Pencipta semesta agar diberikan kekuatan untuk mengalahkan Lexus dan iblis yang menyertainya.

Di mansion ….

"Kau tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status