Share

74 - Kecemburuan Tak Tertahankan

Pagi ini Juna sudah siap berangkat ke kantor. Sudah memakai setelan jas biru tua, terlihat keren, perlente, dan luar biasa.

Usai menata rambutnya, dia melirik ponsel di atas meja rias, lalu mengambilnya. Melihat di sana tak ada chat jawaban dari istrinya, dia menyeringai.

Kemudian, tangannya mengetik sesuatu untuk Lenita.

[Pagi, Len. Suamimu berangkat kerja dulu, yah!]

Tak hanya itu, Juna juga mencantumkan foto selfi dia di chat tersebut. Di ambil dari sudut terbaik dan senyum terbaik pula. Sebuah senyum maskulin, tidak berlebihan, tapi pasti membuat hati wanita bergetar.

Lalu, dia kirimkan foto beserta chat-nya ke Lenita. Selesai itu, dia keluar kamar dan bersiap makan pagi sebelum berangkat ke kantor.

Di meja makan, ternyata ada Hartono dan Wenti.

“Sini makan, Jun!” panggil Wenti dengan keramahan seperti biasanya.

Juna mengangguk dan duduk di kursi seberang Hartono. Matanya menyisir hidangan di atas meja. Ada makanan ala orang Nusantara pada umumnya ketika pagi seperti nasi goreng d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status