Bel lift sudah berbunyi dan pintu lift terbuka. Lidya menyatukan kedua tangannya ke depan dada dan mengangguk ke arah Silvia karena dia merasa Silvia sudah memberikan kesempatan bagi dia untuk pergi.Baru saja Lidya masuk ke dalam lift lengannya sudah ditarik oleh Sylvia sehingga Lidya tidak bisa masuk ke dalam lift."Maafkan aku, nona. Tapi, aku tidak bisa membiarkan kamu pergi," tandas Silvia."Please ... biarkan aku pergi. Aku melakukan ini untuk tuan muda kalian. Please... ""Dan aku juga melakukan ini untuk tuan mudaku karena tuan mudaku akan sangat sedih kalau nona pergi. Lagipula, nona harus berjuang bersama Tuan Muda sebelum menyerah. Jadi, jangan menyerah sekarang, setelah semua yang telah terjadi," tandas Silvia.Sebenarnya, sempat terjadi perang batin di dalam diri Silvia antara membiarkan Lidia pergi untuk kepentingannya pribadi atau mencegah Lidya pergi untuk kredibilitas tim pengawal di mata Ken.Selain untuk kredibilitas tim, Sylvia akhirnya memutuskan untuk mencegah Li
Lidya sangat kaget saat melihat profil perusahaan keluarganya Ken itu, karena ternyata perusahaan itu sangat besar dan bisnisnya merambah di segala bidang yang walaupun lebih banyak di Asia, tapi bukan berarti Eropa dan Amerika serta Afrika juga dilupakan, karena anak-anak perusahaan dari grup perusahaan ini ternyata ada dimana-mana.Sejenak Lydia menatap Ken. Dia tidak menyangka kalau seorang tuan muda yang merupakan pewaris dari perusahaan sebesar ini, bisa bekerja menjadi cleaning service selama hampir setahun dan mendapatkan cemoohan dan hinaan serta direndahkan oleh banyak orang yang mungkin penghasilannya hanya setara dengan pegawai rendahan di perusahaannya Ken.Lidya langsung naik ke atas ranjang dan langsung memeluk tubuh Ken dari depan. Ken terbangun dan langsung menyusupkan tangannya di leher Lidya, memeluk Lidya, mengecup kening Lidya dan kembali tertidur.**Hari ini, jet pribadi mirip Diamond Group akan segera bertolak dari Jakarta ke Hongkong. Ken dan Lidya sudah berada
Sesampainya di Hongkong International Airport, jet pribadi milik Keluarga Wong yang ditumpangi oleh Ken dan yang lainnya ini langsung parkir di tempat khusus dan begitu pintu jet pribadi ini dibuka dibawah sana sudah ada banyak orang yang menyambut sang tuan muda."Hidup Tuan Muda Ken.""Hidup Tuan Muda Ken."Itulah teriakan-teriakan dari bawah. Teriakan-teriakan dari para CEO dari anak-anak perusahaan Diamond Group yang khusus datang untuk menyambut kepulangan kembali Ken, sang pewaris utama Diamond Group.Mendengar teriakan-teriakan di bawah sana, Romel dan Esy langsung mendekati pintu dan melihat ke arah luar.Romel dan Esy merasa takjub melihat ada beberapa mobil mewah serta puluhan pria dan wanita memakai setelan mahal dan baju mahal yang kini mengelu-elukan Ken di bawah sana.Walaupun Romel memiliki jabatan yang cukup tinggi di kantornya, tapi dia tidak pernah dihormati seperti yang dilakukan oleh orang-orang di bawah ini kepada Ken, karena itu, Romel semakin merasa bangga kepad
"Ada dua masalah yang terjadi," kata Meggy dengan wajah sedih."Dua masalah apa, mah?" tanya Ken sambil terus memperhatikan wajah Meggie."Yang pertama papamu yang sedianya akan kembali menjadi presiden direktur Diamond Group menggantikan Mama yang cuma memimpin sementara selama papamu sakit ternyata tidak bisa melakukannya.""Kenapa, mah? Apa yang terjadi?""Papamu sakit lagi begitu dia pulang dari Jakarta, sehingga perkenalan papamu untuk kembali memimpin Diamond Grup batal dilaksanakan.""Aku akan menjenguk papa sehabis ini. Apakah papa dirawat di rumah?""Iya, Ken. Papamu dirawat dirumah dengan tim Dokter terbaik kita."Ken jadi agak lega mendengar kata-kata Meggy itu.Romel, Esy dan Lydia langsung mengungkapkan rasa simpati mereka akan kondisi Victor Wong yang sedang sakit itu kepada Maggie.Maggie hanya tersenyum dan mengangguk mendengar rasa simpati dari Romel dan Esy, tapi dia langsung menarik tangan Lidya dan sejenak memeluk Lidya.Lidya balas memeluk Meggy karena dia bisa me
“Aku tidak akan pernah membiarkan kamu pergi dariku,” tegas Ken.Jawaban Ken ini, membuat Romel dan Esy saling berpandangan dan tersenyum senang. Mereka berdua sangat puas dengan kata-kata Ken ini.Sebelumnya, Romel sempat takut saat dia mendengar berita tentang kata-kata Sang Kaisar yang akan mencoret Ken sebagai pewaris utama Diamond Group kalau Ken menolak perjodohan yang diatur Sang Kaisar untuk Ken.Romel takut Ken akan meninggalkan Lidya karena lebih memilih untuk tetap menjadi pemimpin Diamond Group. Karena kalau Romel yang dihadapkan pada plihan itu, dia pasti akan lebih memilih harta daripada cinta. Tapi, Romel menjadi lega setelah mendengar jawaban tegas dari Ken ini.“Tapi, kamu bisa kehilangan posisi kamu sebagai pewaris kepemimpinan Diamond Group, Ken. Ingat, ada banyak orang yang bergantung padamu,” kata Lidya sambil menatap Ken penuh perasaan.Ken memegang tangan Lidya erat-erat. “Kita berusaha dulu, sayang. Kita berusaha untuk melembutkan hati kakekku. Jangan dulu meny
Setelah itu, Romel melihat seorang tua berumur 80 tahunan bersama seorang wanita muda bertubuh indah, memasuki ruangan dari pintu yang berada di atas panggung yang didekorasi sehingga terlihat seperti panggung dengan singasana kaisar itu.Kalau sebelumnya, saat Romel melihat lelaki tua itu, Romel sangat memandang remeh lelaki tua itu karena lelaki tua itu diperkenalkan sebagai kakeknya Ken yang hanya merupakan seorang cleaning service, maka sekarang ini, keadaannya terbalik.Romel yang sebelumnya sangat pongah saat melewati para penjaga di rumah kekaisaran ini, langsung mati kutu saat melihat lelaki tua di singasana kaisar di atas sana, karena kharisma dari lelaki tua itu yang sangat kuat, sehingga Romel langsung menundukkan kepalanya dan tidak berani untuk mengangkat kepalanya ke arah Alvin Wong.“Kakek,” sapa Ken sambil berdiri, memberi hormat dan maju dua langkah ke depan.Alvin tidak langsung berbicara. Dia duduk dulu di singasananya dengan dibantu oleh Joune. Setelah itu, barulah
Selama ini, Joune sudah mencari tahu tentang hubungan antara Ken dan Lidya dan Joune tahu kalau Ken tidak akan meninggalkan Lidya, bahkan bisa saja Ken akan meninggalkan haknya sebagai pewaris utama Diamond Grup kalau Ken tidak bisa menikah dengan Lidya.Dan inilah yang diincar Joune. Joune tahu kalau Ken akan lebih memilih Lidya daripada mengambil hak Ken sebagai pewaris utama Diamond Group.Bagi Joune, mengendalikan Ricky yang pemabuk dan penjudi itu, akan jauh lebih gampang daripada mengendalikan Ken yang sangat cerdas dan tidak gampang dipengaruhi itu.Joune sengaja menyodorkan keponakannya untuk dijodohkan dengan Ken karena Joune tahu kalau Ken tidak akan mungkin mau dijodohkan dengan ponakannya dan ini menjadi alat bagi Joune untuk mendepak Ken dari kemungkinan menjadi pemimpin Diamond Group.Joune juga tahu kalau Ricky akan dengan senang hati menerima ponakannya, karena yang dipikirkan Ricky hanya judi, judi dan uang. Karena itu, kesempatan untuk menjadi pemimpin Diamond grup p
Sementara itu, Joune berbisik kepada Alvin, "sayang, kenapa sih kamu panggil orang itu mendekatimu? Orang itu kan sudah menghinamu."Alvin tidak langsung menjawab pertanyaan istri mudanya ini, dia lebih memilih untuk melihat ke arah CCTV untuk melihat posisi Ken dan Lydia berada. Dan Alvin menjadi senang karena melihat posisi Ken dan Lidya saat ini sudah berjalan terus dan sekarang ini sudah berada di ruang tamu pertama dari rumah kekaisaran ini, itu berarti posisi itu sudah agak jauh dari ruang kekaisaran tempat dia berada saat ini.Alvin memiliki rencana untuk Romel, karena itu, lewat telepon dia meminta salah seorang pengawalnya untuk mengantar Ken dan Lidya keluar dari rumah kekaisaran dan menahan Ken dan Lidya untuk tidak balik dulu ke dalam.Apa yang dilakukan Alvin ini membuat Joune semakin heran. "Sebenarnya apa yang mau kamu lakukan, sayang?" tanya Joune penasaran.Sementara itu, Romel semakin berkeringat dingin apalagi saat Lee Lien Chieh mulai mencengkram pergelangan tangan