Share

Paket merah

***

Pada akhirnya, Calista dan Sinta bisa tersenyum kembali. Wanita itu kini tengah dirawat selepas operasi usus buntu yang di jalaninya.

Beberapa kali ia berterima kasih padaku karena telah membayar seluruh administrasi rawat Calista, aku hanya mengangguk dan menjawab semua itu kulakukan atas dasar balas budi.

Kini, Calista tidak akan mengeluh tentang penyakitnya lagi. Begitu juga dengan Sinta, gadis muda itu bisa kembali bersekolah dengan tenang tanpa harus mengkhawatirkan Calista berlebih.

Calista tidak mempunyai sanak saudara, kedua orang tuanya sudah meninggal beberapa bulan lalu, hanya Sinta dan Beto keluarga yang ia miliki.

Di samping Beto yang belum kembali, dan Sinta yang harus pergi bersekolah. Terpaksa aku harus merawat dan menjaga Calista hingga ia sembuh total.

“Bagaimana dengan lukamu? Apa sudah sembuh?” tanya Calista.

Aku sudah menjalani operasi pengangkatan proyektil tepat ketika operasi Calista sedang berl

Rafaiir

Hah? Siapa sebenarnya yang melakukan hal kejam seperti itu? Apa kepolisian yang melakukannya? Bagaimana reaksi Calista dan Sinta ketika mengetahui ayahnya sudah terbunuh secara keji? Wah, makin seru kisahnya. Ada unsur-unsur tertentu yang tak kutulis dengan detail, tentu itu agar pembaca nyaman dengan ceritanya. Jangan lupa vote dan comment yah, serta share ke temen-temen kalian:)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status