Share

EPILOG

Meski sebulan sudah berlalu, William masih tak percaya kini Mysha menjadi istrinya. Mata teduh sewarna emerald itu terus memandangi wajah istrinya yang masih terlelap dalam tidur. Setiap bangun di pagi hari ia tak pernah jemu menatap kecantikan alami satu-satunya wanita yang dicintainya.

"Thanks God for giving me this beautiful angel," ujar William dengan tulus.

Ia merasa benar-benar beruntung karena bisa memiliki Mysha seutuhnya. Usai penantian panjang yang berliku, akhirnya ia memetik hasil perjuangannya.

Masih jelas dalam ingatan William saat-saat bahagia mereka ketika berbulan madu ke Wellington, Sidney, dan Bali. Mandi cahaya matahari sepanjang hari, seduhan kopi ternikmat, serta pantai-pantai terindah. Masa-masa indah berdua bersama Mysha sepanjang hari. Saling bercumbu dan bermanja. Hanya berdua, tanpa gangguan segala urusan pekerjaan.

"Good morning, Sweetheart!" sapa William ketika Mysha mulai membuka mata. Suaranya begitu tenang, tapi menyiratkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status