Share

bab 8

Tubuh lemah itu kini, berdiri kaku di depan pria pujaannya. Tatapan mata berkaca-kaca mendengar Ungkapan kekesalan pria di hadapan.

Hatinya teriris pilu dan rasa sesak kini menyerang rongga dadanya, mengapa begitu menyakitkan mencintai seorang pria.

Walaupun ini salah, namun perasaannya begitu tulus. Bukan sekedar obsesi atau pelarian semata dari kesunyian yang menemaninya.

Hanya saja perasaan juga hatinya hanya memilih pria ini. Pria yang begitu membencinya. Pria yang merupakan milik orang lain.

Tidak bisakah, dia berbagi sedikit saja waktu bersama suaminya? Atau bisakah wanita itu memberikan dirinya ruang untuk menjadi bagian dari perasaan pria ini? Dia akan membayarnya mahal bahkan akan memberikan seluruh miliknya agar bisa bersama dengan sosok pria rupawan di depannya.

Tubuh lemah itu semakin mendekat kepada pria di hadapannya, dengan tatapan penuh cinta dan puja.

Langkah pelan itu kembali terhenti saat mendengar penuturan pria di depannya. Penuturan yang lagi-lagi membuatnya beg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status