Share

15. Cokelat Itu Manis

Hiruk pikuk keramaian tercetak dengan jelas pada netraku. Aku tengah duduk manis di samping Umi. 

"Berangkatnya jam berapa Zam?" tanya Umi.

"Satu jam lagi Umi," sahut Gus Azzam.

"Kamu disana nanti jadi ikut temenmu yang dokter itu?"

"Iya nanti Azzam mau nunut kosan Mas Rayyan dulu. Walau kampus beda tapi kan sama-sama di Melbourne."

"Dokter Rayyan yang wajahnya kayak bule itu ya Zam?" tanya Umi.

"Iya Umi."

"Kok Mas Azzam bisa kenal sama itu bule, Mas?" sekarang Gus Azmi yang bertanya.

"Mas Rayyan anaknya Pak Surya, salah satu arsitek dan kontraktor terkenal di Purwokerto. Mas Azzam kan sering kerja bareng beliau. Jadi kenal semua anaknya."

"Oooo," jawab Gus Azmi.

Kami sibuk bercerita, Abah dan Kang Bimo sedang ke mushola untuk sholat dhuha. Keluarga Abah Ilyas memutuskan tidak menghadiri acara pernikahan Gus Fadil. 

Selain alasan kurang setuju juga dikarenakan berbarengan dengan keberangkatan Gus Azzam ke Melbourne. Ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Achmad Khaidir Ali
cerita nya menarik tapi buka halaman nya harus pakai poin mana poin nya terbatas
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status