Share

Bab 31

"Bagaimana dengan peraturannya?" Goda Amas.

"Ngapain ikut dosen tolol itu." Celah Binar.

"Bukannya lu untung pada saat itu." Sindir Amas.

Sudahlah gue malas mengingat itu, takut ntar ada yang patah hati lagi karena kecewa, terus frustasi terus jadi orang gila di sini." Sindir Binar panjang lebar. 

"Ah payah lo lagian dulu juga gue cuma cari muka ke dosen," jawab Amas kesal.

"Masa sih yang ngemis-ngemis ke dosen itu juga cari muka?" Tambah Binar tidak mau kalah.

"Rupanya lo terlalu berambisi hingga lupa sesuatu yang dinamakan dengan seni drama," tutur Amas.

"Oh sori gue nggak tahu kalau ada aktor hebat di kampus kita.  Padahal semua orang juga pada saat itu tahu kalau nggak ada pentas  seni di kelas psikologi." Ujar binar sekak mat.

Amaz kehabisan kata untuk berkelit lagi. Dia tidak akan mampu berhadapan dengan Binar apalagi berperang kata. Iya selalu kalah dalam beberapa perdebatan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status