Warna aura milik Garga perlahan berubah menjadi putih, dan perubahan itu juga membuat kekuatannya semakin bertambah. Aura Ken mulai terdorong mundur dan Garga kembali melancarkan pukulan dengan aura padat pada tangannya. Ken yang saat itu terdesak tidak bisa menghindari serangan Garga dan terpaksa menahannya. “Baaammmmm!” Pukulan keras Garga membuat tanah di sekitar Ken meledak. “Masih terlalu cepat seribu tahun untukmu bisa melawanku, Manusia sialan,” ejek Garga dengan suaranya yang mengelegar seperti petir. “Omong kosong macam apa itu, pukulanmu itu terlalu lembek seperti tahu basi hingga tidak bisa menggoresku, kadal buntung,” balas Ken yang masih berdiri menahan tangan Garga. Garga terkejut saat melihat Ken yang baik-baik saja, dan Ken yang melihat ekspresi wajahnya langsung memberi sedikit bumbu untuk memprovokasinya. “Apa ini pukulan terkuatmu? Sepertinya kamu sudah semakin tua dan mulai melemah, dan sekarang adalah waktu yang tepat bagimu untuk pensiun sebagai Raja Lembah Ne
Besarnya kekuatan milik Garga membuat sebuah ledakan aura beserta mana yang sangat dahsyat hingga membuat padang tandus di tenggah Lembah Neraka. Ken membuat sebuah dinding pertahanan dari element tanah yang dilapisi oleh angin dengan dinding api sebagai penguatnya. Pertahanan Ken yang dia pikir cukup kuat menahan serangan napas Garga tetap terkikis oleh ledakan kekuatan milik Garga dan membuat Ken harus mempertahankan dengan terus menggunakan mana miliknya.‘Sepertinya julukan Raja Naga dari Lembah Nereka bukan hanya hal yang bisa dipandang sebelah mata,’ pikir Ken saat dia merasakan kekuatan garga.“Sekarang saatnya kamu mengetahui posisimu dan menerima hukuman atas kelancanganmu, Manusia rendahan!” hina Garga yang penuh emsoi dengan suara keras bagai petir.‘Sialan, aku tidak bisa melihat apa yang dia lakukan karena harus mempertahankan sihir ini,’ Gumam Ken dalam benaknya saat Garga hendak menyerangnya.Ken akhirnya memecah konsentrasinya menjadi dua untuk mengetahui apa yang akan
Garga meras merasa lega bisa membinasakan Ken, karena Ken selama ini seperti kutu yang selalu menganggu dirinya. Saat Garga berbalik untuk meninggalkan tempat itu, muncul rasa sepi yang muncul dalam dirinya. Garga menyadari hal itu meski hanya sedikit saja, namun dia memang merasa sedikit kehilangan Ken yang selama ini menjadi mainan terbaik baginya. Garga menyerap kembali semua aura yang dia pancarkan, dan sekilas dia melirik ke tempat tubuh Ken berada. Saat dia memalingkan wajahnya, tiba-tiba dia merasakan aura yang sangat besar pada tubuh Ken yang langsung meledak. Garga yang telat menyadarinya karena aura miliknya sudah diserap kembali, membuatnya terlambat bereaksi saat ledakan aura terjadi. Garga sedikit terdorong mundur dan menggunakan sayapnya sebagai tameng. ‘Apa lagi ini? apa yang sebenarnya terjadi padanya? aku yakin dengan pasti bila dia sudah menggunakan skill pancasonanya tadi,’ tanya Garga yang bingung dalam benaknya. Wuuusssst! Wuuusssst! Wuuusssst! Ledakan kekuatan
Tubuh Ken seperti tersangkut pada batang pohon dengan kedua tangan dan kakinya yang terus bergerak karena tali yang mengikatnya terus digarik ulur oleh Garga. Ken saat itu sedang tidur dan Garga bertugas untuk menjaganya sambil mengerakkan tangan dan kakinya dengan bantuan tali agar kutukan Dewi Aria tidak aktif. Garga sangat kesal kepada Ken, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa kepadanya Ken tanpa ijin dari Ken. keadaannya kini menjadi terbalik dengan apa yang terjadi dulu, bila dulu Ken menjadi mainan bagi Garga dan sekarang malah Garga yang menjadi mainan bagi Ken.“Sialan!” teriak Garga yang kesal dengan kondisinya saat itu hingga membangunkan Ken.“Hoooaaaammmmm, apa yang terjadi Garga? Kenapa kamu sangat berisik,” tanya Ken yang membuat Garga kebingungan untuk mencari alasan.Garga yang saat itu diberi tugas untuk menjaga Ken yang sedang tertidur dan hanya boleh membangunkannya bila ada sesuatu yang mendesak saja, tetapi karena rasa kesalnya dia langsung berteriak dan membuat
Garga terus melancarkan pukulannya tanpa memperdulikan ganguan tersebut, tetapi berbeda dengan Ken yang pikiran dan hatinya selaras. Ken langsung menghentikan serangannya dan menyelamatkan wanita tersebut. Ken malakukannya karena pikiran dan hatinya selaras berkata untuk menyelamatkan wanita tersebut.Saat Ken berhasil menangkap tubuh wanita itu, dia langsung menendang tangan Garga yang masih berusaha untuk memukulnya. Garga menjadi terkejut dengan apa yang terjadi, karena serangannya dengan mudah ditepis oleh tendangan Ken. Garga jelas merasa jauh lebih kuat dari beberapa hari lalu, namun seragannya masih belum bisa mencapai Ken dan dia merasa tidak perlu menyembunyikan kekuatannya lagi pada Ken.“Kalau begitu, pada kesempatan kali ini aku akan menggunakan kembali seluruh kekuatanku untuk bertarung habis-habisan denganmu.”Garga langsung memancarkan auranya dan menggunakan mode bertarung. “Persiapkan dirimu, Manusia, kali ini akan kupastikan untuk menghajarmu,” ucap Garga yang wujudn
Ken tidak bisa bertahan ataupun menghindari serangan pamungkas Garga itu dan berakhir terkena secara langsung. “Duuuuaaaarrrrr!” Serangan pamungkas Garga seperti ledakan nuklir yang sangat kuat, dan serangan itu juga membuat sebuah kawah besar di Lembah Neraka. Tubuh Ken langsung lenyap tanpa tanpa tersisa akibat serangan napas Garga yang sangat kuat. Garga juga tidak memikirkan apapun selain kemenangannya saja, bahkan Reka yang merupakan Putri Raja Iblis juga dia lupakan. “Guahahahahahaha, akhirnya aku bisa menghapusnya, dan dengan ini maka reputasiku ayang ternodai akan hilang.” Garga sangat bahagia setelah mengalahkan Ken, dia merasa bila keputusannya dulu untuk membuat Ken menajdi mainannya adalah sebuah kesalahan fatal. Ken juga melakukan kesalahan fatal saat mencoba untuk membuat kontrak dengan Garga, yang akhirnya Garga mengajukat syarat yang menguntungkannya. Itulah yang Garga pikirkan setelah mengalahkan Ken, dan terlena dengan kemenangan yang dia raih hingga tidak sadar sa
Garga memang jauh lebih kuat dari Garga yang Ken tahu, tetapi Ken hanya melihat peningkatan dari kekuatan Garga saja. Sedangkan apa yang Ken miliki bukan hanya dari kekuatan saja, melainkan penggabungan kecerdasan, kekuatan, skill serta mentalnya. Semua yang Ken miliki dia manfaatkan dengan baik dan akhirnya bisa menjadi sangat kuat, namun Garga hanya bertambah dari segi kekuatannya saja tidak akan bisa mengalahkan Ken.Kini Garga sudah berada dalam jangkauan serangan Ken, dan Ken langsung memberikan pukulan pada Garga. “Baaannnggg! Baaaazzzzzzztttt!”Pukulan Ken tidak begitu bertampak pada Garga, hanya saja ledakan yang terjadi setelah Ken memukulnya memberikan dampak yang besar. Ledakan itu seperti terjadi didalam tubuh Garga sendiri dan membuatnya merasakan sakit dalam tubuhnya. Garga tidak mengerti bagaimana caranya Ken melakukan trik tersebut, dia sangat yakin bila tingkat kekuatan yang Ken miliki berada dibawahnya, namun Garga merasa tetap tidak bisa mengalahkan Ken. Garga meras
Ken bingung dengan apa yang terjadi, dia tahu dengan pasti dari cerita yang dia dengar dari Garga, bila Iblis dan Manusia itu bermusuhan. Kejadian itu di luar prediksi Ken, saat dia tahu bila wanita tersebut sudah sadar dan mendekat padanya. Ken segera memasang sihir pada Reka untuk melindunginya bila wanita itu secara tiba-tiba menyerang Reka, namun yang terjadi malah Ken yang ditodong senjata oleh wanita tersebut.“Apa ini balasan yang kamu berikan pada orang yang menolongmu, dengan cara mengacungkan senjatamu pada leherku?” tanya Ken untuk memastikan tujuan wanita itu.Wanita yang sedang mengacungkan pedang pada Ken adalah Putri Yuna Ru Aisward yang tidak tahu apa yang terjadi padanya hingga bertemu dengan Ken. Dia yang baru sadar langsung berjalan untuk melihat sekitar dan menemukan Ken yang sedang memagang tangan Reka dan membuatnya pingsan. Yuna mencoba untuk mendekat dan melihat Ken menyentuh tubuh Reka yang saat itu sudah tidak sadarkan diri. Melihat apa yang Ken lakukan membu