Share

Pisah Ranjang

Waktu berlalu, tak terasa sudah pukul sebelas malam. Aku sengaja untuk tidak tidur cepat, karena aku ingin beraksi malam ini.

Aku keluar kamar, menuju ruang tamu tapi tak kudapati mas Arya tidur di sofa. Seperti dugaanku, pasti dia tidur di kamar Risa.

Saat aku akan menuju kamar Risa, tiba-tiba mas Arya keluar dari kamar ibu.

"Lis? ngapain? " tanya mas Arya.

Aku tersenyum lebar. "A-aku mau ke ... dapur! ya dapur! "

"Dapur kan di sana, " menunjuk arah dapur yang lebih dekat dengan kamar ibu.

Huuuah. Aku pura-pura menguap. "Gara-gara masih ngantuk Mas, jadi nyasar deh, " meninggalkan mas Arya.

Gara-gara ketahuan mas Arya, aku jadi harus ke depur beneran. Tapi kenapa mas Arya keluar dari kamar ibu? Apa dugaanku salah?

Saat mas Arya tak kutemui lagi, aku menuju kotak obat yang berada di dekat dapur. Ku ambil obat tidur milik ibu mertuaku. Ya, Ibu mertuaku sering mengonsumsi obat tidur, katanya biar lebih nyenyak tidurnya. Padahal itu hanya alasannya saja agar terlambat bangun dan t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status