Share

Empat Puluh Satu

"Mengapa ia mengikutiku. Apa yang ia mau?" lirihnya dalam hati. Tak ada yang bisa melihat sosok anak itu kecuali Angel.

Tatapan mereka bertemu. Namun, wajah anak itu tak terlihat jelas. Tubuh bocah laki-laki sama persis di rumah tadi. Tempat tinggal kedua orang tuanya.

Bayangan anak itu tiba-tiba menghilang. Tak menampakkan jejak untuknya. Angel mengelengkan kepala pelan. Entah apa mau anak itu, mengikuti wanita yang duduk di bangku plastik merah. Setelah makan pikirannya bukan tenang malah semakin runyam.

Angel yakin, bocah itu ingin memberitahukan tentang dirinya atau memberikan informasi tentang kematian Tiara, adik kembarnya.

"Berapa Pak?" Memberikan piring yang telah kosong.

"Dua belas ribu aja, Neng."

Angel mengeluarkan uang berwarna hijau dari dompet merah muda dan menyerahkan ke pedagang nasi goreng.

"Ambil saja kembaliannya, Pak."

"Terima kasih. Hati-hati Neng."

Angel memberikan senyuman kepada pedagang tersebut. Melangkah kembali menelusuri jalan yang sama.

Angel kemb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status