Share

Tiga Puluh Dua

Mimi terikat di kursi kayu, mulutnya tersumpal kain putih. Darah menetes dari denyut nadinya. Tubuhnya lemah tak berdaya.

Perlahan matanya terbuka, memandang sekeliling ruangan. Wajah seorang wanita dengan memakai masker di bagian mulut dan hidung. Ia juga mengenakan topi. Wanita itu melepaskan kain yang menutupi mulut Mimi.

"Ka-kamu siapa? Mengapa aku berada di sini?" Mimi mengernyit heran. Ia sepertinya pernah melihatnya. Namun, wajahnya tertutup masker.

Seorang lelaki menghampiri Mimi, ia tersenyum ramah. Mimi tak mengenali lelaki tersebut. Ia bukan tak mengenali akan tetapi lupa dengan wajahnya.

"Bagaimana keadaanmu, gadis manis?" tanya lelaki berkacamata. Tangannya terlipat di dada.

Mimi diam tak menjawab pertanyaannya. Ia masih menatap lelaki itu dengan tanda tanya. Memicingkan mata dengan sinis. Penjahat mana yang masih menanyakan keadaan korban.

"Apa mau kalian? Salahku apa?" u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status