Share

Bab 156

Pada saat Andreas sedang menghitung mundur, Yoga pun bertindak untuk merebut pistol itu. Gerakan Yoga sangat cepat hingga Andreas hanya melihat ada sebuah sosok hitam yang melewatinya.

Setelah tersadar kembali, pistol Andreas sudah hilang dari tangannya. Dia pun merasa sangat terkejut dan berseru dalam hati, ‘Cepat banget gerakannya!’

Pada detik selanjutnya, Yoga menendang perut Andreas lagi. Kali ini, Yoga menggunakan kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya sehingga Andreas melayang jauh dan menghantam sebuah mobil dengan kuat.

Tubuh mobil itu langsung penyok, sedangkan semua kaca mobil itu hancur berkeping-keping. Di sisi lain, Andreas tidak berhenti memuntahkan darah dan kejang-kejang karena tidak bisa bernapas untuk sesaat.

“Sialan! Tamatlah riwayatmu kali ini! Beraninya kamu melukai Pak Andreas hingga dia terluka separah itu. Panglima Bahri nggak akan mengampunimu!” teriak Hendrik.

Rony juga mulai mengejek, “Bu Karina, apa kamu merasa Perusahaan Farmasi Avanti masih bisa berta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status