Share

46. Sopir yang Aneh

Wati mengangguk pertanda setuju dengan ucapan Bu Nara.

“Iya, Bu. Aku juga berencana untuk membatalkan pertunanganku dengan Alde. Aku akan mengatakannya kepada ibuku nanti. Saat ini, aku hanya memerlukan teman untuk mendengarkan keluh kesahku,” desah Wati seraya mengusap air mata yang meleleh di pipi.

Bu Nara meraih Wati ke dalam pelukan, lalu mengusap-usap punggung Wati dengan penuh kasih sayang. Wati merasakan hangatnya rangkulan Bu Nara seperti layaknya kehangatan dekapan seorang ibu kandung. Wati menghirup aroma Bu Nara dalam-dalam dan ia merasakan ketenangan merasuki jiwanya.

“Jangan sedih atau putus asa. Ibu yakin, suatu saat akan kamu temukan cinta sejati,” hibur Bu Nara.

“Semoga, Bu. Aku sangat ingin menemukan cinta sejati di dalam hidupku,” balas Wati dengan suara bergetar menahan tangis.

Meski mendapat penghiburan dari Bu Nara, na

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status