Share

54. Hilang

Wajah AKP Brugman lesu saat menggelengkan kepala. Ia menarik napas berat sebelum menjawab.

“Api sangat besar, Pak. Kami kesulitan memeriksa lokasi. Kita tunggu sampai api padam dulu, baru kita cari lagi sampai ke dalam,” terang AKP Brugman.

Sorot mata kecewa terlihat dari pandangan Pak Sultan.

“Ya, sudah kalau begitu kita pulang dulu saja,” kata Pak Sultan berat.

“Semoga saja dia tidak lolos dari api,” sambung Pak Sultan penuh harap.

“Lebih baik kita bawa dulu Shelia pulang, Pak. Soal penjahat itu, biar kita serahkan kepada Mas Brugman,” pinta Bu Sultan yang masih mendekap Wati erat di dalam pelukan.

Bu Sultan berkali-kali mengusap pelupuk matanya yang digenangi air yang tak henti-henti. Pak Sultan tersentak, ia baru menyadari lagi bahwa anaknya sedang kritis.

“Betul juga. Ayo segera k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status