Ep 34. Rasa Iri Kepergian Lou membuat putri Lien merasa kesepian, ia harus mencoba untuk sabar. Disisi lain pangeran Shu Fu delima hati, hubungan sandiwara yang dijalani membuatnya merasa dimanfaatkan, ia juga sering bertengkar dengan Putri Lien tanpa sepengetahuan orang lain. Di halaman belakang dua sosok sedang berdebat yang tidak lain adalah Pangeran Shu dan Putri Lien."Putri, sampai kapan kita menjalani hubungan palsu ini!""Maafkan aku. Aku akan memberitahu ayah secepat!"Pangeran duduk bersandar "sejak kemarin, kamu mengatakan itu… aku lelah, kalian hanya menari di atas penderitaanku!" Setelah itu mereka terdiam tanpa mengatakan apapun, pangeran terlihat sangat kesal dengan penuh amarah, ia berdiri lalu melihat ke arah Putri Lien."Aku akan memberitahu ayahmu!" ucap pangeran lalu berbalik.Putri Lien menghadang langkah pangeran "jangan, apa keinginanmu?" "Bermain denganku malam ini!" ucap Pangeran.Putri Lien menampar wajah pria di depannya "apakah kau akan menghianati Lou?
Ep 35. Jiwa Yang MenangisImmortal Lou sudah tiba di ibukota benua barat, sekarang ia berada di rumah lelang bersama yang lainnya. Sambil menikmati makanan Lou mendengarkan semua penjelasan gurunya, ia tidak menyangka dalam waktu singkat rumah lelang menduduki posisi teratas dalam pendapatan bulanan. "Guru semua harta itu sangat berharga?" "Cuma sebuah pusaka, didunia ini harta berharga adalah keluarga bukan pusaka-pusaka itu… lagi pula sebuah pusaka tidak akan mampu meruntuhkan kita!" ucap Dong Lun.Helena melihat ke arah Lou "tuan muda, istana meminta pajak besar kepada kita… mereka juga meminta pajak besar kepada pedagang lainnya!""Sejak kapan itu terjadi?" tanya Lou."Setelah kalah perang!" "Hmm… pajak besar ya!" ucap Lou melihat ke arah makanan.Semua orang terdiam saat, mereka memikirkan langkah agar bisa terbebas dari pajak negara. Aeron berdiri melihat ke arah semua orang."Bagaimana kalau kita ajak semua penduduk kota untuk melakukan aksi damai ke istana?" ucap Aeron."Ti
Ep 36. Niat MembunuhSatu hari berlalu setelah kabar kematian Raja benua tengah atau ayah putri Lien, satu-persatu penduduk datang di acara pemakaman, sebagai tanda terimakasih atas perjuangan Raja mereka menyempatkan diri untuk bisa hadir. Sedangkan Chu Ren pergi ke benua barat untuk memberitahu immortal Lou, jarak yang terlalu jauh tidak mungkin untuk menunda pemakaman. Ditengah keramaian terlihat sosok cantik menangis yang tidak lain adalah Lin Yi, ia sangat sedih ketika kehilangan teman lama yang sudah rela merawatnya, teman lama yang di maksud adalah Raja benua tengah. Di barisan paling depan putri Lien memandangi ayahnya yang sudah tiada, ia menahan tangis di hadapan semua orang."Putri pasti sangat sedih, tapi dia menahan air matanya!" gumam Anin Shi.Putri Lien melihat ke arah Prajurit disampingnya "Prajurit, sekarang makamkan!" "Baik putri!" Beberapa prajurit mengangkat peti mati lalu memasukkan kelubang yang sudah di gali, setelah itu mereka menggaruk tanah untuk menutup
Ep 37. Bocah Kecil AngsiKedatangan Pembunuh Tanpa wajah membuat semua immortal di aula utama benua selatan berkeringat dingin, kecuali immortal Ling yang memiliki kekuatan besar. Sosok asli pembunuh tanpa wajah adalah Nona Chi, sebelum itu Lou sudah mengetahui identitas aslinya sebagai pembunuh dan menyuruh untuk mencari Informasi ke istana benua selatan.Benua selatan mempercayai sosok pembunuh tanpa wajah karena sudah bekerja untuk mereka cukup lama, tapi sekarang keadaan berbeda ketika pembunuh tanpa wajah menaruh hati kepada immortal Lou, ia memilih berpihak kepada Lou. Saat berada disamping immortal Lou ia merasa tidak lagi kesepian. "Bagaimana, apakah kamu mendapatkan kabar?" tanya pangeran.Pembunuh tanpa wajah melihat ke arah pangeran "Pangeran dia sedang melakukan perjalanan ke benua selatan!" "Kalau begitu aku perintahkan kamu untuk membunuhnya dan ambilah emas ini sebagai uang muka!" "Baiklah!" jawab membunuh tanpa wajah lalu menghilang dari pandangan semua orang. Disi
Ep 38. Misi PenyelamatanTujuh hari berlalu Lou dan yang lainnya sudah berada di benua selatan, sekarang mereka berkumpul di suatu tempat. Nona Chi berhasil menemukan orang yang mirip dengan Lou, ia juga sudah membunuh orang tersebut. Lou berharap semua immortal yang berada di benua barat segera pulang, tapi kenyataannya tidak karena mereka juga menunggu Nona Chi membawa mayat palsu yang sangat mirip dengan immortal Lou."Sangat mirip denganku!""Wajah pasaran!" ejek Nona Chi."Eh, tapi tampan bukan?" "Terserah, sekarang aku akan pergi mengantarkan mayat ini ke pangeran!"Nona Chi mengeluarkan sebuah peta ruang bawah tanah, ia memberikan kepada immortal Chu Ren."Lorong rahasia yang aku temukan, peta itu terhubung di beberapa tempat dan penjara bawah tanah, aku sudah menandai di beberapa titik untuk menuju pelabuhan!""Oke!""Baik, aku juga akan berangkat!"Lou melihat ke arah dua sosok "berhati-hatilah, kalau semua sudah selesai segera kembali!""Em!" "Mereka mau kemana?" tanya Ang
Ep 39. Berhasil DiselamatkanRombongan immortal Lou yang ingin melarikan diri sekarang dikepung 15 kapal perang, keringat dingin mengalir di wajah semua keluarga putri Lien. Disisi lain immortal Chu Ren berdiri sambil menyapu darah segar, ia habis terlempar akibat serangan yang dilancarkan immortal Ling. Immortal Lou mengambil posisi siap kalau adik seperguruan dalam bahaya, tidak lama setelah itu immortal Ling memunculkan sebuah tongkat emas."Bocah sialan, kamu ingin melawanku… kamu hanya akan mati!" ucap immortal Ling mengayunkan tongkat emas ke arah immortal Chu Ren. "Jaga ucapanmu Ling, atau akan ku hancurkan aliansi perdamaian dari muka bumi!" bentak immortal Lou.Immortal Lou langsung menghilang dari pandangan semua dan muncul dihadapan immortal Ling, dua senjata beradu satu sama lain membuat angin berhembus kencang."Ingin membunuhnya, langkahi mayatku!" ucap immortal Lou."Oh Benarkah!" jawab immortal Ling lalu mundur beberapa langkah. "Adik kembali ke kamal dan lindungi s
Ep 40. Dunia Milik ku saat bersamamuSemua keluarga putri Lien akhirnya sudah tiba di benua tengah, sebelum kedatangan mereka semua pelayan sudah menyiapkan tempat tinggal. Sekarang suasana di istana semakin ramai, semua anggota keluarga putri Lien akhirnya mengenal siapa immortal Lou sebenarnya, putri Lien memberitahu kalau Lou adalah kekasihnya. Di halaman belakang beberapa beberapa orang duduk bersama, Lou duduk di tengah putri Lien dan Anin Shi, sedangkan Chu Ren duduk di atas pohon. Putri Lien dan Anin Shi melihat Lou dengan wajah murung, hukuman gerbang dosa yang masih terkait membuat Lou bingung harus melakukan apa."Aku berencana untuk menemui orang yang membuat gerbang dosa itu!" ucap Lou."Kakak seperguruan, itu artinya kamu ingin bertemu leluhur keluarga!" "Em, siapa yang akan ikut?!" tanya Lou menoleh sekeliling.Anin Shi berdiri "kamu saja sama putri, lagi pula aku mengandung anakmu!" Lou melihat ke arah Putri Lien "apakah kamu mau, tapi bagaimana dengan semua urusan I
Ep 41. Terbebas dari hukuman gerbang dosaPutri Lien dan immortal Lou akhirnya sudah tiba di pulau dosa, sekarang mereka berjalan menuju gerbang dosa, sambil berjalan putri Lien melihat sekeliling, matanya disambut hutan belantara, ia juga mendengar suara aneh yang membuat siapa saja mendengarnya merinding. Immortal Lou meminta putri agar berjalan lebih dekat dengannya, itu dikarenakan banyak hewan beracun."Sayang, itu gerbang dosa!" ucap Lou menunjuk."Kalau kamu memanggil leluhurmu, apa yang akan terjadi?""Tidak tahu, tapi tenang saja dia tidak akan mengancam keberadaan kita!""Oke!"Sambil berjalan mereka mengobrol satu sama lain, tidak butuh waktu lama dua sosok sudah berdiri didepan gerbang desa. Sepasang kekasih mengingat pertemuan pertamanya di gerbang dosa, saat putri mencium Lou agar bisa lepas dari rantai emas. Air mata harus berlinang di bola mata kedua sosok yang berdiri di depan gerbang."Sayang, terimakasih!" ucap Lou penuh arti."Terimakasih untuk apa?" tanya putri Li