Share

Bab 102. Ribetnya Jadi Anak Remaja

Targetku tertunda karena minggu kemarin kami harus pulang ke kampung untuk acara Akikah dan Selapanan Baby Anin. Dua hari kami di sana. Keluarga besarku merayakannya dengan meriah. Kebersamaan dan rasa gotong royong yang kental, sangat terasa. Indah sekali rasanya kalau di kampung.

Tanpa kedua baby, kami juga sempatkan ke pondok sawahku. Menikmati segarnya udara di persawahan sambil makan bersama. Selera makan kami naik berlipat-lipat.

"Ran, kalau kita membuat tempat makan seperti ini, pasti asyik, ya. Aku suka sekali, bisa buat relax. Tidak hanya perut yang dikenyangkan, tetapi juga pikiran!" kata Mas Suma saat itu sambil menikmati makan siang kami.

Bagaimana tidak nyaman, makan di pondok yang di tengah-tengah sawah. Angin semilir dan sesekali terdengar burung berkicau.

Ikan gurame goreng, tempe koro goreng, ayam kampung bakar dengan lalapan sayur dan pete goreng utuh. Dilengkapi dengan sambal tomat. Tersaji dalam satu tampah besar dan satu bakul nasi. Satu jam kemudiam, tersisa ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Siti Masitoh
ibu yg bijak memberi solusi yg bagus untuk anak tercinta...
goodnovel comment avatar
Ati Husni
jangan jangan amel jg naksir sm rangga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status