Share

Part (23)

Meskipun ia tak mengenal Albara, tetapi pria itu jauh lebih baik dari Ibu tirinya.

Bahkan setelah bertahun-tahun bersama, ia tetap bukan apa-apa bagi Livia.

Belle sampai di sekolahnya tepat waktu, bersama supir ia datang lebih cepat dari dugaannya.

“Akan saya tunggu sampai pulang, nona.” pinta supir saat Belle akan keluar dari mobil.

“Tidak, pak supir pergi saja tidak perlu berdiam di sini.”

Belle beranjak dari sana menuju kelasnya, namun ia malah bertemu dengan Elvan. Ingin sekedar menyapa, tetapi Belle takut akan kembali hanyut dalam perasaannya.

Elvan juga melaluinya tanpa menyapa, tak seperti biasa.

Belle berusaha tak menghiraukan dan masuk ke dalam kelas.

Di sana ia melihat Dahlia bersama Khaira, semuanya telah berubah dan Belle tidak boleh lupa akan hal itu.

“Waktu tidak bisa diputar, jadi aku tidak boleh mengharapkannya.”

Duduk di bangkunya menahan lapar, ia terlalu takut dengan Albara hingga tak berani berlama-lama di dekatnya.

Saat Belle membuka tas yang di bawahnya, ia ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status