Lixuan sudah berada dipermukaan, pada saat ini dia melihat para anggota yang melakukan seleksi disana. Sepertinya mereka semua berhasil menyelesaikan seleksi barusan. Dibarisan itu hanya ada Alan saja, sedangkan Lo belum terlihat sama sekali."Wau kau sungguh hebat Lixuan, satu kali percobaan kau bisa berhasil menemukan bunga permata berkliau," ucap Alan."Heheh.... Kau terlalu menganggap hebat diriku Alan, ngomong ngomong dimana Lo?" Ucap Lixuan.Tentunya dia merasa penasaran dengan keadaan Lo, amat sangat disayangkan apabila anak itu tidak bisa lolos dalam seleksi ini. Lixuan juga bisa merasa bersalah apabila Lo tak berhasil lolos."Sepertinya anak itu tidak akan lolos, kau lihat ukuran tubuhnya kecilkan. Mana mungkin anak yang tak memiliki kekuatan itu mampu menyelesaikan seleksi ini," Alan pun tiba tiba tertawa.Melihat itu tiba tiba Lixuan mengepalkan tangannya, dia tak tahan apabila ada orang yang meremehkan orang lain. Pada dasarnya semua manusia itu sama, mereka diberikan kem
"hahaha sepertinya kau benar, akan tetapi tidak ada cara lain jika ingin berhasil selain mengambil resiko yang besar. Bukankah itu adalah cara kerja dunia?" Ucap Lo.Baik alan dan Lixuan tak bisa merespon kalimat itu, dibalik resiko yang tinggi pasti akan ada hasil yang tinggi juga. Namun pilihan tersebut cukup jarang untuk diambil oleh orang orang, hanya manusia tertentu saja yang berani mengambilnya."Ya ya kau memang benar Lo, ah iya ngomong ngomong aku sudah menyelesaikan seleksi pertama. Aku akan menagih perkataan kalian barusan, apakah masih mengingatnya?" Ucap Lixuan.Sesuatu yang ingin ditagih oleh Lixuan adalah informasi yang akan dilakukan oleh mereka. Lixuan belum diberitahu oleh York, untuk berjaga jaga agar tak dicurigai bahwa dia curang, mengetahui apa yang harus dilakukan adalah sesuatu pilihan yang tepat.Seandainya Lixuan tiba tiba tahu tentang seleksi kedua pasti dia akan dicurigai oleh dua temannya itu. Darimana Lixuan mengetahuinya? Mungkinkah dia berbicara dengan
Tak butuh waktu lama sampai akhirnya seleksi kedua berhasil diselesaikan. Semua anggota yang lolos seleksi pertama berhasil menangkap para babi hutan itu. Lalu seleksi ketiga pun berjalan, itu adalah pertandingan satu lawan satu dengan para petinggi serikat bajak laut. Walaupun itu menyebabkan banyak anggota seleksi tak lolos, tapi Lixuan Lo dan Alan berhasil menyelesaikannya.Pada saat ini para anggota seleksi yang sedang lolos sedang berbaris dihadapan York, "kalian semua sudah aku akui memiliki kualitas untuk menjadi pasukan utama, selamat untuk 10 orang yang berhasil lolos. Kita akan melakukan misi 3 hari lagi, persiapkan itu. Dengan ini seleksi penerimaan anggota sudah selesai dilaksanakan," ucap York. Para orang yang babap belur itu tak memiliki tenaga untuk berteriak, mereka lesu tak bertenaga. Ketika York meninggalkan tempat tersebut, para anggota itu juga mengekor dibelakangnya. "Lixuan aku tak menyangka kau bisa mengalahkan petinggi itu dengan telak, aku saja dibuat babak
Tiga hari telah berlalu, seperti yang dijanjikan oleh York sebelumnya para anggota seleksi dan pasukan utama serikat bajak laut sudah bersiap siap untuk menjalankan misi. Belum ada satupun informasi yang diberikan pada para orang orang yang hendak melaksanakan misi. Semua orang dibuat bertanya tanya akan hal itu, begitu pun Lixuan yang sedang menyiapkan barang barang miliknya."Lixuan apakah kau sudah siap?" Teriak seseorang wanita yang berada tepat disampingnya. Itu adalah suara milik Lisa, kamar yang digunakannya untuk tidur memang tidak jauh dengan posisi Lixuan berada. Suara teriakan itu mampu menembus dinding yang cukup tebal."Sebentar lagi aku masih mengemasi barang barang ku," ucap Lixuan.Pada saat ini dia sedang memasukkan baju baju yang diberikan padanya tempo hari. Sebelumnya York berbaik hati dengan Lixuan, karena dia baru tiba pasti pakaian dan celana tidak ada yang dimilikinya. York pun berinisiatif untuk menyuruh para bawahannya agar memberikan pakaian yang tak terpa
"lapor tuan kami telah menemukan keberadaan Qou Lin," ucap sosok peria bertudung hitam. Wajahnya tak nampak siapapun akan kesulitan mengenali orang itu. Bukannya mereka ingin mencegah orang tahu siapa mereka, namun sebagai anggota mata mata yang dipimpin oleh Hans pakaian seperti itu amat wajib untuk dikenakan.Dia sebelumnya sudah membawa Rin er kembali ke kerajaan kou, Haven sungguh merasa perihatin dengan keadaan yang dialami oleh Rin er dan lainnya ketika melakukan pertarungan yang mengerikan itu. Sekali lagi peria itu menyesal karena tak segera bergegas menuju kesana.Baik Haven ataupun oraganisasi cerusta sudah tahu bahwa Qou Lin mengacau, mereka saat ini sedang mengerahkan seluruh kemampuan untuk segera menemukan Qou Lin sebelum kekacauan yang dia ciptakan bertambah.Namun ironisnya anak itu cukup sulit untuk ditemukan, pencarian selama satu Minggu terakhir tak membutuhkan hasil sama sekali. Bagaimana dengan mata mata yang dimiliki oleh Hans? Mereka juga mencarinya, namun samp
Beberapa hari yang lalu.Lebih tepatnya tahun 1980 tanggal 6 bulan empat kalender kerajaan Alrnat.Sosok anak bertanduk iblis sedang berjalan terhuyung-huyung, luka pada tubuhnya itu cukup parah. Pakaian yang cukup compang camping membuatnya seolah olah seperti gembel yang kurang makan.Ditengah tengah hutan itu memang banyak makanan jika beruntung dia bisa menemukan air yang mengalir, namun baginya yang bertubuh lesu itu bergerak saja cukup sulit mana mungkin dia mampu untuk mencari makanan untuk mengisi perutnya."Sial senjata Vasal ini cukup menguras tenaga ku," gumanya.Entah mengapa sejak dia menggunakan senjata Vasal sejak beberapa hari yang lalu, perut miliknya terus merasakan kelaparan. Dia saat itu cukup memiliki tenaga untuk mencari makanan. Namun kemarin pasukan kerajaan Alrnat berhasil menemukan keberadaannya.Karena jumbelah lawannya 50 kali lipat darinya, ditambah kekuatan dari perajurit elit itu cukup sebanding dengannya. Qou Lin mengalami kerusakan yang cukup fatal pad
"maaf semuanya aku lupa mengatakan tentang anak ini kepada kalian, kemarin ketika aku sedang berburu aku menemukan anak ini tergeletak tak berdaya," ucap seseorang peria kecil.Dilihat dari perawakan yang dia miliki dia pasti selalu tak diijinkan ikut serta ketika melaksanakan misi. Dia gemetar karena tatapan semua orang tertuju padanya.Entah apa yang sedang dipikirkan oleh orang orang itu, namun melihat tatapan yang mengintimidasi itu sudah dipastikan bahwa mereka semua sedang marah dengan peria penyelamat Qou Lin.Qou Lin yang menyadari kehadiran itu mendatangkan malapetaka bagi orang lain segera menepukkan tangannya. Tiba tiba saja atmosfer diruangan itu berubah derasti, kini mereka semua menatap anak yang secara lancang menerobos masuk kedalam acara yang penting."Maaf semuanya aku mohon jangan menatap penyelamat ku seperti itu, aku datang kesini hanyalah dituntun oleh kata hati ku," ucap Qou Lin.Ketika Qou Lin selesai dengan perkataannya, tiba-tiba terdengar helaian nafas yang
"ah ternyata cuma anak kecil," ucap perajurit yang memergoki Qou Lin.Pada saat ini dia sudah sepenuhnya menghilangkan kewaspadaannya mentang mentang orang yang ada dihadapannya itu adalah anak kecil. Pedang yang menunjukan kemilaunya itu kembali kesarungnya."Hey anak kecil kenapa kau bisa ada disini," tanya perajurit itu dengan polosnya.Dia tak menunjukkan amarah diwajahnya, bisa dibilang dia melakukan sesuatu yang pasti akan dilakukan oleh orang baik terhadap anak kecil. Perajurit itu menundukkan tubuhnya agar sejajar dengan tinggi Qou Lin."Paman tolong aku yang sedang kelaparan ini, jika ada makanan sedikit bolehkah aku memintanya," ucap Qou Lin.Dia belum melancarkan aksinya karena bukan orang itu target yang ingin ditangkap oleh Qou Lin, seandainya dia terlalu gegabah maka sudah dipastikan apa yang direncanakan akan gagal dalam sekejap.Untuk menanangkap ikan besar dia harus melepaskan ikan kecil sebagai umpan, itulah gambaran yang sedang dilakukan oleh Qou Lin sekarang.Peraj