Beberapa bayangan tertinggal dari bekas jejak perpindahan Ling Xiao. Di belakang, di depan, di samping dan bahkan di atas, tidak satupun bayangan-bayangan itu merupakan yang asli. Pupil Il-Pyo terus berputar ke berbagai arah dan di saat bersamaan pikirannya terus menerka kemungkinan di mana Ling Xiao akan menyerang.
"Kewaspadaanmu percuma!" Dengan sikunya yang ditekuk Ling Xiao mencul di belakang dan menumbuk punggung Il-Pyo.Il-Pyo seketika terpelanting ke depan. Sejurus kemudian serangan susulan yang mengarah ke topengnya datang. Untunglah dia terselamatkan oleh gerakan yang tiba-tiba muncul di benaknya."Gerak yang luar biasa. Dalam keadaan tubuh tidak terkoordinasi dengan baik pun dia masih sempat saja untuk menghindar," decak Ling Xiao merasa tidak senang serangannya gagal memecahkan topeng sosok itu. Namun, dia merasa tidak menunggu lama lagi lawannya akan tumbang. Sosok bertopeng telah banyak menerima serangan langsung.'Minghao, apa yanTubuh dan kesadaran sosok bertopeng yang hampir habis sama sekali tidak memungkinkannya untuk menghindar. Sekedar menggerakkan tubuh pun dia kesulitan. Ditambah jarak pukulan Ling Xiao yang sangat dekat, dia pasti akan mengalami cedera serius setelah pertarungan ini berakhir.Meski tahu akan hal tersebut. Tanpa sedikitpun belas kasih Ling Xiao tetap tanpa ragu melepas ancang-ancang pukulannya. Namun, tidak sampai tinjunya menyentuh seinci saja topeng itu. Pergelangan tangan Ling Xiao lebih dulu ditangkap oleh seseorang. BUK... BAM....Ling Xiao mendapat tendangan sedetik setelah pandangannya memeriksa ke samping. Ketika dia berusaha bangkit usai terpental jauh, hawa yang begitu dingin mengepungnya dari segala arah. Dia kembali dibuat terjatuh kembali oleh teror yang menakutkan. Orang-orang yang tadinya ada di sana untuk menonton pertarungan juga ikut dipaksa menjatuhkan lutut mereka ke tanah. "Te—tetua ke sembilan Hou," gumam Ling Xiao dengan tubuh yang gemetar. Tetua ke sembilan k
"Ini inti Beast ber-esensi api dari Pyhton Iblis Magma. Mungkin tidak sehebat apa yang sebelumnya dilelang keluarga Jiang, tetapi ini masihlah inti Beast yang bagus," jelas Hou Wenxuan.Minghao langsung meminta Il-Pyo untuk tidak menolak. Dengan inti Beast tersebut dia dapat membuat banyak pil. Inti Beast Python Iblis Magma merupakan salah satu sumber daya yang dicari para Alkemis dan ahli yang memiliki Afinitas Leluhur tipe elemental api. Inti Beast tersebut Jauh lebih berharga daripada inti Beast Harimau Ekor Api yang sebelumnya Il-Pyo dapat. "Ini terlalu berharga." Il-Pyo tetap merasa waspada meskipun Minghao sudah mengatakan untuk mengambilnya. Takut ada maksud lain dari pemberian tersebut, dia melanjutkan, "Keluarga Hou yang lain mungkin tidak akan setuju.""Kau tenang saja. Ini milikku pribadi. Tadinya aku ingin memberikannya padamu tepat setelah lelang. Namun, kau lebih dulu terluka akibat berebut sumber daya dengan Ling Xiao."Hou Wenxuan tidak berbohong. Dia pulang hari itu
Waktu berlalu dengan cepat hingga tidak terasa satu minggu lagi ujian tahap awal Sekte Mata Pedang akan diadakan. Selama waktu berlalu tersebut Il-Pyo telah berhasil mengumpulkan semua bahan membuat pil yang Minghao butuhkan. Uang yang Il-Pyo dapat dari sesekali berburu Beast juga mengganti semua uang yang dia keluarkan untuk membeli sumber daya. Semua berkat dia yang telah bertambah kuat. Il-Pyo kemudian dengan seksama menunggu Minghao yang mulai meracik pil pengumpul Qi untuknya. Bahan-bahan yang digunakan Minghao meracik pil merupakan bahan yang memang berkhasiat untuk memperlancar tubuh menyerap Qi. Tentunya, tidak ketinggalan dengan bahan yang memang memiliki banyak kandungan energi. Ketika beberapa jam berlalu semenjak dimulai pembuatan pil. Telah terhitung puluhan Pil yang dimuntahkan Minghao dari mulutnya. Il-Pyo menyimpan segera pil tersebut agar baunya tidak merembes keluar ruangan. Takutnya itu akan memancing seseorang dari keluarga Zhou untuk memeriks
"Kau...." Hou Yanqi tercekat karena kemarahan yang tertahan atas ucapan Il-Pyo, tetapi sejurus kemudian dia menghela napas. "Sudahlah, orang tidak ada gunanya memberitahu orang bodoh sepertimu."Hou Yanqi tahu pemuda di sampingnya tidak mengerti sekuat apa Ling Xiao. Sosok bertopeng yang menolongnya dari Laba-baba Racun Langit saja dibuat terluka parah oleh jenius keluarga Ling tersebut. Apalagi Il-Pyo yang hanya orang rekrutan dari keluarga Zhou. Yang dilakukan Il-Pyo saat memprovokasi Ling Xiao adalah murni omong kosong dan menurut Hou Yanqi sangat bodoh. "Kau benar. Yang kutahu cuma gadis pengecut yang mudah sekali mengklaim semua orang berada di bawahnya," jawab Il-Pyo mengatur mata jengah. Baru saja dapat menenangkan emosi, kalimat Il-Pyo yang menusuk membuat mata Hou Yanqi kembali terbakar api amarah. "Apa kau bil—"Deg!Tubuh Hou Yanqi langsung merasakan teror dari aura yang tiba-tiba menyebar dari satu arah. Sebagain pemuda di sekitarnya menjatuhkan lutut mereka karena tidak
Pada kerumunan penonton di sisi lapangan perekrutan murid sekte Mata Pedang. Tampak sosok dengan pakaian serba hitam sedang berbaur di antara banyak orang. Mata sosok itu tak lepas sedikitpun dari seorang pemuda yang tengah menunggu gilirannya memeriksa tipe Afinitas Leluhur. Bahkan tetua sekte Mata Pedang yang berdiri memijak udara dan memancarkan Dominasi Aura tidak dapat mengambil perhatian darinya.Sekelebat bayangan kemudian datang ke sisi sosok itu tanpa sedikitpun disadari keramaian di sekitarnya. "Tuan Admaja, ke depannya saya tidak akan mampu menangani orang-orang yang menyusup," bisik orang yang datang itu."Selanjutnya aku sendiri yang akan berjaga di Pesisir Pantai Putih. Kau boleh istirahat memulihkan lukamu," jawab sosok berjubah hitam tanpa mengalihkan pandangan dari atas panggung.Sementara itu, Jenius muda di depan Il-Pyo selesai membubuhkan darahnya pada pilar yang menjulang. Murid sekte Mata Pedang dengan lantang membacakan Afinitas Leluhur jenius muda tersebut. Se
"sepertinya Alkemis begitu berharga bagi fraksi manapun," gumam Il-Pyo. Sekte besar seperti Sekte Mata Pedang ternyata masih tetap harus memanfaatkan sekecil apapun seseorang yang berkemungkinan berbakat menjadi Alkemis. Jalan seseorang yang memiliki Afinitas Leluhur tipe elemental api dapat dikatakan jauh lebih cerah ketimbang mereka yang memiliki Afinitas Leluhur tipe lain.Meskipun demikian, Il-Pyo tidak berniat mengambil hak khusus menjadi Alkemis saat ditawari Hua Chunran. Hal ini membuat semua murid sekte mata pedang menjadi bertanya-tanya akan keputusan Il-Pyo. Dia menjadi satu-satunya murid yang menolak hak istimewa untuk lulus tanpa ujian."Boleh aku tahu alasanmu menolak? Selama aku masih di sini kau boleh berubah pikiran.""Aku tetap akan menjadi Alkemis. Namun, itu hanya sekedar pendukung untuk menjadi ahli beladiri yang kuat.""Kau sangat percaya diri." Hua Chunran semakin tertarik pada sosok pemuda di depannya. "Kalau begit
Tindakan Il-Pyo yang sangat berani membuat Hou Yanqi merasa diejek. Il-Pyo menantang murid sekte Mata Pedang yang berada di ranah Pengungkit Teknik. Sesuatu yang mustahil dia dilakukan sebagai jenius muda paling berbakat saat ini. Sekarang tidak ada keraguan bagi Hou Yanqi untuk menanggap Il-Pyo orang yang bodoh sampai ke tulang-tulang."Tch, sepuluh serangan? Omong kosong. Kalau kalau kau berhasil aku akan dengan senang hati menghiburmu di ranjang," celetuk Hou Yanqi tanpa sadar.Il-Pyo yang baru saja ingin memasang kewaspadaan sampai terkejut dan menoleh. "Kau serius?" tanya Il-Pyo. "Ya! Lagipula kau pasti akan kalah!" jawab Hou Yanqi tanpa keraguan."Kuharap kau tak menyesal," jawab Il-Pyo kemudian kembali fokus pada Lao Zhu di depannya. "Sekarang aku sudah siap!" Tetua sekte Mata Pedang memberikan aba-aba. Il-Pyo serta Lao Zhu seketika menghilang dari tempat mereka dan bertemu untuk beradu pukulan. Anehnya, Il-Pyo dapat mengimbangi kemampuan fisik Lao Zhu. Mereka berdua terdoron
"Aku sudah melayangkan tiga serangan," hitung Il-Pyo.Masih tujuh serangan lagi dan dia kembali berjarak dengan Lao Zhu. Namun, teknik Sembilan Mata Pedang tadi tentunya menguras banyak energi Qi saat menggunakannya. Selanjutnya mungkin akan lebih mudah menyerang karena teknik Qi atau Teknik Leluhur Lao Zhu menjadi terbatas digunakan. "Kau tidak akan dapat menyentuhku setelah ini!" tegas Lao Zhu memandang Il-Pyo masih dengan wajah yang sangat serius. "Teknik Leluhur! Hujan Pedang Angin!"Ratusan pedang Qi berwana hijau tranparansi kembali menyibukkan Il-Pyo untuk bergerak. Masih sama seperti sebelumnya, dengan kecepatannya dia berhasil tak tersentuh. Lao Zhu terus mengulangi serangan tekniknya tanpa membiarkan Il-Pyo mendekat ke arahnya.Di tempat orang-orang penting duduk, hampir semua dari mereka menatap Zhou Xun dengan perasaan iri. Keluarga Zhou mendapatkan seorang jenius yang bahkan dapat melawan seorang murid sekte Mata Pedang yang berada di ranah Pengungkit Teknik. "Tuan besa