"Selamat datang, Tuan Muda!" sambut pemilik penginapan langsung, begitu Mahasura menginjakan kakinya di penginapan mewah ini."Apa paman tidak salah orang?' tanya Mahasura heran."Anda ini Tuan Muda Mahasura Arya bukan?" tanya pemilik penginapan lagi."Benar sekali, paman!" ujar Mahasura."Berarti kami tidak salah menyambut Tuan Muda!"Plook!Plook!Plook!Pemilik penginapan bertepuk tangan tiga kali, kemudian muncul beberapa gadis yang sangat cantik dengan tubuh yang ideal."Apa maksudnya ini, paman?" tanya Mahasura."Putri Chandani memesan tiga gadis muda ini untuk Tuan Muda. Silahkan Tuan Muda pilih, mana yang akan Tuan Muda minta untuk mengurus semua keperluan Tuan Muda selama menginap di penginapan kami ini.""Aku bisa memilihnya?" tanya Mahasura heran."Benar sekali, Tuan Muda!" ujar pemilik penginapan."Gadis-gadis ini termasuk gadis penghibur atau bukan?" tanya Mahasura berhati-hati."Gadis ini semuanya pilihan Tuan Putri, jadi Tuan Muda bisa pilih 3 gadis yang Tuan Muda suka!
Mahasura benar-benar merasakan pengalaman baru yang tidak bisa dilupakannya. Apalagi gadis-gadis yang menemaninya cukup sabar membimbingnya yang tidak tahu apa-apa. Selain menemaninya, gadis-gadis muda ini juga menyiapkan makanan untuknya, membantunya mengganti pakaian, bahkan juga bisa memandikannya. "Apa maksud Chandani dengan semua ini? Kenapa dia menyiapkan gadis-gadis ini untuk melayaniku dan mengajariku?" pikir Mahasura penuh tanda tanya. "Bagaimana, Tuan Muda? Apa Tuan Muda sudah mengerti semuanya?" tanya Afriani, salah satu gadis yang dipilih Mahasura yag putih mulus. "Mengerti tentang apa?' tanya Mahasura. "Tentang permainan sensasi yang kita mainkan tadi!" ujar Chitra, gadis yang berambut panjang. "Kenapa kalian bertanya padaku?' "Karena , kalau Tuan Muda tidak mengerti maka kami akan dihukum oleh Tuan Putri!" seru Dahayu yang berwajah sangat eksotik. "Kok bisa begitu?" tanya Mahasura lagi heran. "Tuan Muda ini pura-pura tidak mengerti, atau memang tidak menegrti
"Selamat datang, Tuan Putri!" sambut ketiga gadis ini serempak, saat Chandani masuk ke dalam kamar mewah Mahasura."Kalian sudah mengajari Tuan Muda?" tanya Chandani kepada tiga gadis ini."Maafkan kami Tuan Putri! Kami sudah berusaha sebaik-baiknya agar Tuan Muda mengerti semuanya!' ujar Afriani."Aku tidak menyalahkan kalian! Sekarang kalian semua bisa keluar dan biarkan aku berdua dengan Tuan Muda!" perintah Chandani."Baik, Tuan Putri!" sahut tiga gadis ini serempak.Mahasura masih tidak mengerti dengan semua yang dia alami."Aku tidak mengerti ... kenapa kamu tugaskan gadis-gadis tadi melayaniku?" tanya Mahasura."Kamu masih tidak mengerti, Arya?" Putri Chandani malahan bertanya balik kepadanya."Aku benar-benar tidak mengerti tentang apa yang terjasdi sebenarnya!' ujar Mahasura."Aku ingin bersamamu, Arya! Tapi aku ingin kamu mengetahui terlebih dahulu apa yang hendak kita lakukan nanti!' seru Chandani."Maksudmu ... aku dan kamu melakukan seperti yang kulakukan dengan tiga gad
"Pedang Dewa Naga ini jadi bagus sekali, Kek!" ujar Mahasura saat Ki Seno menyerahkan pedang ini kepadanya."Sudah kakek bersihkan sarungnya! Kalau pedangnya sendiri masih mengkilap, jadi sangat tajam. Hati-hati saat menggunakannya!" ujar Ki Seno."Bagaimana caraku belajar, Kek? Aku kan tidak punya dasar ilmu bela diri! Aku kira awalnya kakek juga orang biasa saja!" kata Mahasura dengan wajah bingung."Benar juga katamu! Kamu harus melatih tenaga dalam dahulu agar jurus ini berarti dan bertenaga!" ujar Ki Seno.Ki Seno kemudian menyiapkan pikulan air dengan dua tong berisi air di kiri dan kanannya."Kamu harus menahan pikulan air ini agar tidak bertumpahan airnya, Mahasura! Kamu bisa melakukannya?" tanya Ki Seno."Aku akan mencobanya, Kek!" ujar Mahasura.*****Mahasura bertekad kuat menjadi pendekar, mengingat dia harus menunjukkan kepada Raja kalau dia bukan hanya orang biasa saja.Percobaan pertama gagal, karena air langsung tumpah begitu Mahasura mencoba mengangkat pikulan air ini
Mahasura yang dalam kondisi kelelahan hampir saja terjatuh, tapi terjadi suatu keajaiban yang membuat Mahasura tetap tegak kembali.Alam bawah sadar Mahasura mengambil alih tubuhnya dan menahan jatuhnya tubuhnya dengan tenaga dalam bercahaya yang sudah dimiliki pemuda ini sejak lahir.Mahasura yang hampir pingsan dan terjatuh ini, langsung merasa segar kembali dan berdiri di atas tiang kayu ini dengan sangat stabil."Tidak kusangka kamu ternyata sangat berbakat, Mahasura!" puji Ki Seno.Mahasura ternyata telah memiliki tenaga dalam alami, latihan dari Ki Seno hanya membangkitkan tenaga dalam yang tersembunyinya saja."Aku juga tidak menyangka kalau aku memiliki tenaga dalam yang besar, Kek!' ujar Mahasura."Makanya jangan malas-malasan melulu!" teriak Frisanti, tapi kali ini sambil tersenyum."Aku tahu, Fris! Maafkan aku ya kemarin!" seru Mahasura."Tidak apa-apa, Arya! Aku senang kalau kamu mengalami kemajuan!" ujar Frisanti."Sekarang kita bisa belajar ilmu pedang, Kek?" tanya Mahas
"Aku memang menyarankan agar kamu belajar Jurus Tapak Dewa Naga terlebih dahulu, Mahasura!" ujar Ki Seno setelah Mahasura merampungkan beberapa jurus Pedang Dewa Naga."Aku pikir juga begitu, Kek! Naga Samudra juga menyampaikan pesan agar aku lebih mendalami Jurus Tapak Dewa Naga dibandingkan ilmu pedangnya!" kata Mahasura membenarkan perkataan kakeknya.Ki Seno sangat bangga dengan kemajuan Mahasura yang antusias sekali mempelajari Kitab Dewa Naga ini."Kenapa kamu tertarik sekali mempelajari Kitab Dewa Naga ini?" tanya Ki Seno."Aku ingin jadi pendekar terkenal, Kek!" jawab Mahasura singkat.Ki Seno tidak menanyakan alasan Mahasura lagi karena yakin ada tujuan tersembunyi dari pemuda ini selain menjadi pendekar terkenal, seperti yang dikatakannya."Biar waktu yang menentukan saja ke arah mana Mahasura melangkah!" ujar Ki Seno dalam hati."Kek, bisa kita mulai!" seru Mahasura kepada Ki Seno.Kakek ini hanya tersenyum dan mengangukan kepalanya."Tapak Naga Es!"Jurus pertama dari Tapa
Mahasura langsung mengerahkan kemampuannya untuk menyerap kekuatan naga samudra yang konon tersebar ke seluruh Benua Selatan.Mahasura jadi bisa melihat kejadian masa lalu yang melibatkan naga samudra.Ada rumor yang beredar dan sudah menjadi legenda di benua ini, kalau Benua Selatan terbentuk dari leluhur Naga Samudra yang berkorban dengan melepaskan energi di dalam tubuhnya, yang lambat laun mengeras dan membentuk Benua Selatan. Konon, pada jaman dahulu kala saat dunia atas masih berisi segelintir dewa, manusia, dan naga terjadi perpecahan antara ketiga bangsa tersebut, yang mengakibatkan terusirnya naga dan manusia dari tempat mereka berada yaitu Nirvana.Hanya dewa yang berhak untuk menempati Nirvana karena kemenangan mereka atas dunia, sedangkan naga dan manusia yang tersisa yang mengalami kekalahan, dibuang ke dunia bawah tanpa daratan sama sekali.Beberapa naga masih bisa terbang untuk menghindari terseret arus samudra, tapi manusia saat itu tidak kuasa menahan gelombang dan o
Mahasura terbangun di sebuah pulau lagi yang dikenalnya sebagai Pulau Mimpi ciptaan leluhurnya, Pendekar Pedang Dewa Naga."Aku masih bermimpi ... saatnya mencari Naga Samudra untuk mengetahui semuanya ini!' ujar Mahasura dalam hati.Mahasura yang mencoba melangkah memasuki hutan di hadapannya terkejut dengan tidak adanya hutan di pulau ini."Kemana hutan yang ada sebelumnya?" pikir Mahasura.Terhampar di hadapan Mahasura adalah padang rumput yang luas dengan pegunungan yang jauh di depannya.Tidak terlihat adanya danau seperti sebelumnya, tempat Naga Samudra muncul dan memberikan Kitab Dewa Naga kepadanya.Pemuda ini mencoba melangkah memasuki padang rumput ini, tapi kakinya tidak bisa menginjak padang rumput ini.Kakinya langsung terbenam ke dalam padang rumput ini, yang akan meyulitkannya melangkah menyusuri padang rumput yang luas ini, mencoba menemukan danau tempat naga samudra berada kalau ada."Apa yang sedang terjadi di Pulau Mimpi ini?" pikir Mahasura. "Kenapa semuanya tidak