"Apa yang sedang terjadi dengan Aksanti?" tanya Mahasura yang sudah memacu kudanya berdekatan dengan Gautama. "Lorong rahasia yang akan dilalui Aksanti tidak aman lagi seperti dahulu saat aku mengajaknya ke Negeri sembilan Naga melalui lorong rahasia ini!" seru Gautama. "Bukannya hanya ada dua lorong rahasia?" taya Mahasura. "Lorong ketiga ini sebenarnya merupakan lorong bersama untuk lalu lalang antara penduduk Kerajaan Sembilan Naga dengan penduduk Kerajaan Naga Samudra. Namun, Kerajaan Sembilan Naga berubah pikiran dan tidak pernah menjalankan kesepakatan yang telah dibuat ini! Kesepakatan baru dibuat dengan merahasiakan dua lorong rahasia khusus keluarga kerajaan!" jelas Gautama. "Kalau begitu, apa bahayanya buat Aksanti?" tanya Mahasura. "Sejak ditutup, kedua kerajaan memasang jebakan pada masing-masing ujung lorong agar tidak ada yang bisa masuk ke dalamnya. Kalaupun berhasil masuk, mereka akan tewas oleh jebakan ini!" seru Gautama. "Jadi, kamu khawarir kalau Aksanti terluk
"Apa maksudmu dengan semuanya berhubungan, Gautama?" tanya Mahasura."Kakekmu, Aksanti, aku, Qirani, dan kamu .... semuanya berada di dalam satu lingkaran yang saling berhubungan!" jelas Gautama."Aku tidak mengerti!" seru Mahasura."Kita semuanya berkaitan satu sama lain, Mahasura! Walaupun kita baru kenal, tapi tali persaudaraan dan persahabatan leluhur kita telah berkembang jauh!" sahut Gautama.Gautama dengan lincah melompati tiap bebatuan yang menghaalangi perjalanan mereka menuju Gunung Awan Putih, diikuti oleh Mhasura."Lorong rahasia ini ada di mana, Gautama?" tanya Mahasura."Percaya atau tidak ... lorong rahasia ini ada di dalam goa yang terletak di tengah-tengah pegunungan Awan Putih ini, Mahasura!" sahut Gautama."Kenapa dibuat tersembunyi seperti itu ya? Apa sebenarnya yang pernah terjadi di masa lalu?" tanya Mahasura."Sepertinya kedua kerajaan ini ingin menghindari sesuatu yang berbahaya yang mengancam kedua negeri ini di masa lalu!" sahut Gautama."Apa sedemikian bahay
"Qirani! Waktumu sudah habis! Segera tinggalkan Lembah Iblis atau aku sendiri yang akan memaksamu untuk pergi meninggalkan Lembah Iblis ini!" seru Bandit Bertopeng yang memenuhi janjinya untuk datang kembali.Tampak barisan pasukan dari Bandit Bertopeng yang banyak sekali jumlahnya ditambah beberapa raksasa yang mendorong peralatan tempur.Bandit Bertopeng tidak main-main dengan ancamannya untuk menyingkirkan Qirani selama-lamnay dari Lembah Iblis."Bandit Bertopeng ini memiliki raksasa dalam passukannya, Qirani!' ujar mahasura yang mengamati dari atasbenteng pertahanan Lembah Iblis."Mereka juga memiliki pelontar batu api yang bisa membakar habis Lembah Iblis ini!" seru Gautama yang sudah berpengalaman dalam pertempuran."Aku bisa menyusup ke dalam pasukannya untuk merusak pelontar batu api ini, apabila kamu menginginkannya, Qirani!' tawar Aksanti."Bagaimana dengan raksasa yang menjaganya? apa kamu bisa lolos dari raksasa ini juga?" tanya Mahasura."Sebisa mungkin aku tidak kepergok
"Pasukan pemanah api, segera bersiap di atas benteng!" perintah Qirani."Siap, Ketua!" jawab pemimpin pasukan pemanah api yang merupakan salah satu pilar dari Qirani."Pasukan serigala putih. bersiap di pintu gerbang! begitu gerbang terbuka, segera terjang dan langsung menuju mesin pelontar batu api dan raksasa! Pasukan pemanah ... sebagian melindungi pasukan serigala putih agar bisa sampai ke tujuannya!" perintah Qirani lagi."Siap Qirani!" sahut Aksanti yang memimpin pasukan serigala putih."Siap, Ketua!" sahut pemimpin pasukan pemanah."Hati-hati, Aksanti! Jangan sampai Bandit Bertopeng berhasil menjatuhkanmu!" seru Gautama."Tidak akan, Gautama! Aku akan berhati-hati!" sahut Aksanti."Pasukan persilatan, ikuti perintah Qirani!' seru Gautama."Siap, Master!' sahut mereka bersamaan."Pasukan persilatan bergantian dengan pasukan pemanah di bagian depan gerbang apabila lawan menyerang! Untuk pendekar dari negeri naga samudra, bertugas menjaga Lembah Iblis ini apabila ada lawan yang be
"Kamu sudah terdesak, Qirana! Lebih baik kamu tinggalkan Lembah Iblis ini sebelum jatuh korban lebih banyak!" seru Qirani."Lebih baik mati daripada mundur!" sahut Qirana."Pasukanmu ini tidak bersalah, Qirana! Jangan kamu korbankan demi ambisimu untuk membalas dendam!" seru Qirani lagi."Aku sudah berjanji akan mencarikan mereka tempat yang lebih baik dari desa Topeng yang gersang! Lembah Iblis yang subur merupakan tempat yang layak bagi mereka, jadi kami tidak akan mundur!" sahut Qirana."Kalian diterima dengan baik di sini! Lembah Iblis masih luas untuk menampung kalian semua! Bergabunglah bersama kami. Qirana!" ujar Qirani yang masih berusaha membujuk saudari kembarnya ini."Tidak! Kami tidak mau dihina oleh penghuni Lembah Iblis yang sempurna! Kami ingin menempati Lembah Iblis tanpa adanya orang lain!" seru Qirana."Aku tidak bisa meninggalkan Lembah Iblis ini! Banyak yang akan terlantar apabila kami semua keluar dari lembah ini!" sahut Qirani."Itu urusanmu, bukan urusanku! Kala
"Maju!" seru Qirana yang tidak mau kalah dengan Qirani.Ternyata tidak semua raksasa tewas.Ada dua raksasa yang tersadar kembali dan mulai maju berusaha mendobrak gerbang Lembah Iblis.BUUM!BUUM!Raksasa ini mengarahkan kayu besar untuk mendobrak gerbang Lembah Iblis ini."Tembak!" seru Qirani kepada pasukan pemanahnya.Ratusan anak panah langsung melesat ke udara dan berjatuhan ke arah pasukan bertopeng yang sedang maju ke arah gerbang Lembah Iblis.Beberapa anak panah berhasil menmbus tubuh pasukan bertopeng, tapi lebih banyak yang bisa menangkis dan menghalau anak panah yang meluncur deras ke arah mereka."Maju terus! Janga gentar! masa depan baru menunggu kalian!' seru Qirana kepada pasukan bertopengnya yang tidak takut mati.Gerbang Lembah Iblis sudah hampir hancur.Beberapa pasukan di dalam Lembah Iblis yang sedang berada di depan gerbang mulai tampak gentar karena kebalnya raksasa yang mendobrak gerbang ini.Mereka tidak mengira kalau raksasa akan bangkit kembali untuk melawa
Mahasura langsung berguling cepat untuk menghindari cengkraman tangan raksasa ini, sambil pedangnya diarahkan ke kaki raksasa ini untuk menbasnya sekeras dan sekencang mungkin.SLAAASSSH!Tebasan pedang Mahasura langsung mengenai sasaran.Kedua raksasa ini langsung tumbang karena kaki mereka mulai goyah.BUUUMM!Suara dentuman keras dari jatuhnya kedua raksasa ini mengakhiri perlawanan mereka."Hebat sekali, Mahasura!" puji Ki Seno.Sementara itu pertarungan lama antara Aksanti sebagai Penyamun Padang Pasir dengan Qirana sebagai Bandit Bertopeng masih berlangsung.Pertarungan masih berlangsung seimbang."Kamu banyak kemajuan, Bandit Bertopeng!" seru Aksanti."Jangan memujiku berlebihan, Penyamun Padang Pasir!" sahut Qirana."Pedang Tanpa Cacat!"Jurus pedang yang hebat dari Qirana langsung diarahkan ke tubuh Aksanti dengan tebasan pedang yang sempurna tanpa ada kelemahan sedikitpun.Aksanti yang terkejut dengan serangan pedang Qirana langsung mengeluarkan pedangnya."Pedang Padang Pas
"Kalau kamu bangkit lagi, aku tidak akan segan-segan untuk membunuhmu!" seru Aksanti.Qirana akhirnya menyerah karena tubuhnya tidak sanggup lagi melanjutkan pertarungan, serta dia tidak tega melihat anak buahnya yang berguguran dalam pertempuran."Aku menyerah!" ujar Qirana yang berada di bawah ancaman pedang Aksanti.Sorak sorai kemenangan berkumandang di seluruh Lembah Iblis.Para penghuni Lembah Iblis menolak untuk menerima pasukan bertopeng masuk ke wilayah mereka, karena banyak rekan mereka juga yang gugur akibat ambisi Bandit Bertopeng."Qirana!" panggil Qirani saat Bandit Bertopeng bersiap meninggalkan Lembah Iblis."Apa lagi, Qirani! Kamu sudah memenangkan pertempuran ini! Aku tidak akan menganggumu lagi! Selamat tinggal!' seru Bandit Bertopeng sambil meninggalkan Qirani."Aku akan mengunjungimu nanti!" sahut Qirani sambil memandang iring-iringan pasukan Bandit Bertopeng yang meninggalkan Lembah Iblis."Kamu terlalu baik, Qirani! Dia hampir saja memusnahkan seluruh penghuni L