Share

  Menumpas Satu-persatu

Bawera sigap menangkis dua anak panah yang mengincar nyawanya. Dia berhasil menghadang dua panah yang hampir menembus leher dan dada. Namun kaki kanan Kelayun berhasil menendang dada Bawera. kaki kiri pendekar wanita itu masih bertumpu di bumi dengan kokoh.

Kelayun segera pasang kuda-kuda dengan dua kaki terpancang ke bumi. Dia siap menyerang lawan.

“Bawera terkenal sebagai saudagar, sekaligus juga pendekar silat tingkat tinggi,” gumam Kelayun. “Aku harus selalu waspada kalau bertarung melawan dirinya. Tadi dia bisa menangkis seranganku dengan menggunakan dua anak panah. Itu menunjukkan bahwa Bawera memang pendekar pilih tanding. Sayangnya, dia salah pikir. Dia sesat pikir.”

Bawera terbanting di tanah akibat tendangan kaki kanan Kelayun. Dia segera bangun dengan muka merah padam saking gusarnya.

“Sundal sial!” Bawera mengumpat lirih yang hanya bisa didengar diri sendiri. “Mimpi apa aku tadi malam, sehingga hari in

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status