Share

144. Bagian 11

"Siapa kau, Pak Tua?" uiang pemuda berikat pinggang merah, membentak tagi.

"Aku tak punya urusan dengan kalian! Kaiian tak perlutahu siapa aku!" sergap Raja Penyasar Sukma, balas membentak.

"Jangan begltu, Pak Tua...," tegur anak murid Perguruan Golok Sakti lainnya, yang menggunakan ikat pinggang kain hijau. "Kami tidak bermaksud buruk kepadamu. Hanya saja, perlu kau ketahul bahwa sejak tiga bulan yang lalu, ketua perguruan kami, Ki Tunggal Jaladra, telah terbaring di padepokan dalam keadaan sakit Kakak seperguruan kami, Kakang Barata, yang saat ini telah menggantikan tugas-tugas Ki Tunggai memerintahkan kami untuk mencari orang yang dianggap mengganggu ketenangan padepokan...."

"Hmmm.... Siapa mengganggu! Aku tidak penah berurusan dengan padepokan kalian!" dengus Raja Penyasar Sukma.

"Mungkin saja Pak Tua tidak merasa mengganggu," sahut pemuda berikat pinggang merah. "Tapi..., menilik dari nada suaramu, aku tahu engkaulah yang sejak tadi malam t

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status