Share

214. Part 10

Namun, tetap tak ada sahutan.

"Ya, Tuhan...," sahut si kakek untuk kesekian kalinya.

Sedih bukan main rasa hati kakek bertubuh kurus tinggi itu. Rasa sesal dan berdosa memburunya pula. Kalau dia tidak meminta Pendekar Kera Sakti untuk turut mengatasi masalah yang sedang dihadapinya, bukankah pemuda lugu itu tak akan mati begini cepat? Itu berarti dialah yang menyebabkan kematian Pendekar Kera Sakti! Hati Selembut Dewa benar-benar larut dalam rasa sesal dan sedih. Dan tanpa disangkanya, tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang dibarengi guncangan hebat. Hati Selembut Dewa terkejut bagai disambar petir.

Bergegas dia meloncat jauh karena merasa jiwanya terancam. Dengan mata terbelalak lebar, si kakek segera tahu apa yang tengah terjadi.

Sekitar lima tombak dari sisi lubang jebakan bongkah-bongkah batu tampak berpentalan ke udara. Bersamaan dengan gumpalan tanah yang turun berhamburan, melesat sesosok bayangan dari dalam lubang yang baru terbentuk. Sosok bayang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status