Share

217. Part 2

Sebaliknya, Hati Selembut Dewa Cuma tersurut mundur tiga langkah. Tapi..., wajahnya terlihat amat pucat, bahkan lebih pucat dari wajah orang yang sudah dijemput ajal.

Sementara, bola matanya melotot besar seperti hendak meloncat keluar dari rongganya. Kedua tangan kakek berkulit kuning itu menekan perutnya yang tampak menggembung besar seperti balon yang baru ditiup sekuat tenaga. Dan..., perut si kakek memang hendak meletus!

"Ha ha ha...!" tertawa bergelak lagi Iblis Pemburu Dosa. "Kau baru merasakan kehebatan Ilmu 'Mengadu Tenaga Menjebol Perut'! Kau akan segera mati dengan perut pecah berantakan. Tapi..., aku tak mau melihatmu mati sebelum kau menerima 'Lima Pukulan Pencair Tulang'-ku! Hiaahhh...!"

Tubuh Wanara Karang berkelebat cepat. Dan, Mahendra Karnaka yang sudah berada di ambang kematian tak dapat menghindar manakala lelaki berbulu lebat itu menghujani lima pukulan beruntun. Satu pukulan menerpa dahi, dua di bahu, dan dua pukulan lagi tepat bersarang di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status