"Subo!" panggil Shu Zhen terhadap Iblis Racun Api yang akan mengajarinya ilmu jurus Tapak Racun Hitam yang paling dasyat yang merupakan dua jurus rahasia milik Huo-Tok-Kui."Sekarang kamu resmi menjadi muridku, Shu Zhen! Kamu harus menghormati kami semua di Sam-Hek-Kui, termasuk Toat-Beng-Kui yang mengincarmu untuk hadiah besar ... nanti aku yang bicara dengannya untuk tidak mengejarmu lagi!" ujar Huo-Tok-Kui."Terimakasih, Subo! tapi, aku tidak bisa berlama-lama berada di Lembah Hantu ini karena harus menuju ke Perguruan Bangau Putih atas anjuran Master Wang Pao."Shu Zhen sebenarnya agak ragu menerima dua jurus pamungkas dari Tapak Racun Hitam ini karena Master Wang Pao belum memperbolehkannya mempelajari empat jurus lainnya. Pasti ada alasannya Master Wang Pao melarangnya untuk mempelajari jurus berikutnya ini yang tidak diketahuinya. Tapi, sekarang dia hendak diajarkan dua jurus rahasia yang paling dasyat dari Tapak Racun Hitam, yang mungkin Master Wang Pao sendiri tidak mengetahu
Iblis Racun Api merasakan kekecewaan mendalam Shu Zhen terhadap dirinya tapi pada masa itu dia tidak boleh bersama dengan pria lain sebelum memutuskan ikatan dengan pria sebelumnya. Sebenarnya Huo-Tok-Kui juga masih mencintai Wang Pao. Dia tidak menyangka kalau Kultivasi Ganda yang dilakukannya akan membuatnya jatuh cinta terhadap Shu Zhen, demikian juga sebaliknya. Keduanya kemudian membersihkan diri dengan air segar yang terdapat di halaman belakang rumah yang mereka tempati tadi. Shu Zhen yang sebenarnya kecewa dengan penolakan Huo-Tok-Kui mencoba lagi ingin melakukan hubungan terlarang dengan Iblis Racun Api ini tapi tanpa penyaluran energi inti giok hitam seperti yang dilakukan oleh mereka tadi. Dia ingin melakukannya sekali lagi sebagai dua kekasih yang sedang jatuh cinta karena Shu Zhen memiliki firasat kalau akhirnya mereka tidak akan bersatu sebagai kekasih. Huo-Tok-Kui juga tidak menepis keinginan Shu Zhen karena dia juga ingin melakukannya dengan pria yang dicintainya.
Walaupun sudah berjanji dalam hatinya untuk tidak melakukan hubungan terlarang dengan Iblis Api Racun tapi tetap saja Shu Zhen tidak mampu menahan hasrat dirinya saat melihat Huo-Tok-Kui yang tidur di sebelahnya. Shu Zhen nekad memeluk Iblis Racun Api ini dari belakang utuk merasakan kehangatan tubuhnya yang membara bagaikan api. Iblis Racun Api yang diam saja membuat Shu Zhen semakin berani untuk mengambil posisi di atas Huo-Tok Kui untuk masuk ke dalam tubuhnya. Shu Zhen membaca posisi ini yang ada di Kitab Rahasia Racun saat membahas tentang Kultivasi Ganda Racun. Huo-Tok-Kui menerapkan posisi di atas tubuh Shu Zhen karena dia yang hendak menyalurkan Energi Inti Giok Hitam kepada Shu Zhen. Kalau pria yang hendak menyalurkan energi utama maka disarankan posisi Kultivasi Ganda seperti yang saat ini hendak dilakukan oleh Shu Zhen. Wajah Huo-Tok-Kui yang kembali tampak manis dan cantik membuat Shu Zhen juga nekad menanggalkan pakaian dari iblis ini sehingga dia dengan leluasa memasu
"Bagaimana Subo? Apa cukup memuaskan untuk perubahan yang telah aku lakukan?" tanya Shu Zhen begitu Phoenix Hitam mendarat di hadapan Iblis Racun Api."Hahaha! Kamu sudah melebihi harapanku, Shu Zhen! Bagaimana caranya kamu bisa menciptakan dua kobaran api yang berbeda?" tanya Huo-Tok-Kui.Shu Zhen menggaruk kepalanya saja dan tersenyum. "Aku hanya mengikuti petunjuk Subo dengan mengikuti pikiranku untuk menciptakan Phoenix Hitam yang gagah! Apa Jurus Tapak Racun Naga Hitam akan menciptakan naga juga?" "Kita lihat saja nanti! Sekarang, sebelum Phoenix Hitam-mu ini menghilang, ada baiknya kamu coba daya serangnya seperti yang aku lakukan tadi!"Shu Zhen baru menyadari kalau dia belum mencoba daya serang Phoenix Hitam yang diciptakannya. "Phoenix Hitam, hancurkan rumah di depan! perintahnya sambil menunjuk salah satu rumah penduduk.Berbeda dengan Phoenix Hitam ciptaan Iblis Racun Api yang menggunakan kekuatan energi putaran untuk menghancurkan rumah, Phoenix Hitam dari Shu Zhen terban
Iblis Racun Api menatap Shu Zhen kemudian berkata, "Semua itu sudah takdir, Shu Zhen! Kami memiliki Kitab Ramalan Nirvana yang semuanya berisi tentang dirimu, tapi anehnya halaman selanjutnya dari ramalan ini kosong melompong seakan tidak ada isinya. Jadi nasibmu belum ditentukan, apakah kamu kelak akan menjadi penyelamat dunia persilatan bahkan dunia kultivasi, atau kamu bisa saja menjadi musuh besar dunia persilatan dan juga dunia kultivasi! Tidak ada yang pasti di dunia ini, jadi munkin itu pertimbangan Wang Pao untuk membekalimu Topeng Artefak tapi membiarkanmu menjalani bahaya di sepanjang perjalanan yang akan kamu lalui ke Kota Hu Jian termasuk Lembah Hantu yang sebenarnya memang berhantu ini."Shu Zhen terkejut begitu mendengar ucapan Siauw Mei Ling yang merupakan nama asli Immortal dari Dunia Atas ini. "Apa katamu? Lembah Hantu ini sebenarnya berhantu? Pantaas aku sering mendengar suara tangisan perempuan!" Shu Zhen yang terkejut lupa untuk bersopan santun lagi. "Maaf, Subo!"
"Naga Hitam Caesar ... aku memanggilmu keluar untuk membantuku!" teriak Shu Zhen.Tentu saja teriakan Shu Zhen ini membuat terkejut Iblis Racun Api dan juga Naga Hitam Cultivator."Ha-ha-ha ... kamu mulai gila ya, pendekar rendahan? Aku tadinya mengira kamu ini berhubungan erat dengan Cultivator, tapi ternyata kamu hanya pecundang biasa saja!" kata Naga Hitam Cultivator yang semakin berani menghina Shu Zhen."Shu Zhen! Apa kamu sudah gila?" ucap Iblis Racun Api. Dia saja tidak berhasil memanggil Naga Hitam yang berada di urutan teratas ini tapi Shu Zhen nekad memanggil naga hitam ini dengan penuh percaya diri.Menanggapi sindiran dan hinaan Naga Hitam Cultivator, Shu Zhen hanya tersenyum saja. "Lihat saja nanti, naga hitam jelek! Kamu itu tidak ada apa-apanya dibandingkan Naga Hitam Caesar!""HAH! Pendekar rendahan sepertimu mana mampu untuk memanggil naga hitam hebat seperti Naga Hitam Caesar! Jangan kebanyakan mimpi, anak muda!" Lagi-lagi Naga Hitam Cultivator mengeluarkan hinaan ya
Huo-Tok-Kui benar-benar jatuh cinta terhadap Shu Zhen, yang bahkan dia sendiri tidak tahu penyebabnya. Hanya Wang Pao sepertinya yang mengetahui siapa Shu Zhen sebenarnya, tapi kemungkinan besar juga Wang Pao dalam misi khusus sehingga dia akan tutup mulut terhadap siapa saja sesuai sumpahnya terhadap Dewan Kultivasi, termasuk juga terhadap istrinya sendiri."Apa ada kata-kata terakhir sebelum tubuhmu jadi debu, pendekar rendahan?" tanya Naga Hitam Caesar yang masih berdiri gagah di hadapan Shu Zhen.Sikap Shu Zhen yang terus berdiri di hadapannya dan tidak khawatir disembur api olehnya, membuat Naga Hitam Caesar sangat tertarik untuk menggali lebih dalam siapa pemuda lemah yang ada di hadapannya ini."Shu Zhen ... jangan ladeni Naga Hitam Caesar! menyingkirlah, biar aku yang membereskan semuanya!" seru Iblis Racun Api yang mulai cemas dengan keadaan Shu Zhen.Aura naga pembunuh tampak menyelimuti tubuh Naga Hitam Caesar, yang hanya menunggu waktu untuk terbuka. Saat itu sudah tidak a
"Shu Zhen! Hentikan pertarungan ini! Kamu tidak akan menang melawan Naga Hitam Caesar! Dia sengaja hendak menghabisimu!" seru Huo-Tok-Kui. Iblis Racun Api ini masih tetap berusaha menyelamatkan Shu Zhen dari kematian."Immortal! Jangan ikut campur urusanku dengan pendekar sampah ini kalau tidak ingin aku laporkan ke Dewan Kultivasi! Kalian hanya boleh membantu tapi tidak boleh ikut campur dalam Duel yang telah disetujui kedua belah pihak!" kata Naga Hitam Caesar memperingatkan Huo-Tok-Kui dengan memasang wajah angkuh dan tidak peduli sama sekali dengan ucapan Iblis Racun Api."Pemuda ini tidak paham tentang Duel yang berujung kematian! Jangan memanfaatkan situasi ini untuk melenyapkan dirinya! Apa kamu tahu siapa pemuda yang sedang kamu hadapi ini?" ucap Iblis Racun Api.Naga Hitam Caesar sama sekali tidak peduli dengan ucapan Iblis Racun Api yang hendak mencegah pertarungannya dengan Shu Zhen. Baginya, ucapan Shu Zhen sudah menyinggung hatinya dan hanya bisa dibayar dengan kematian p