Share

170. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

“Selamat datang kembali di rimba persilatan, Wintara, Nilasari,” ujar Bangasera dengan senyum bengis. Pria bersisik ular itu bisa merasakan ilmu kanuragan yang tinggi dari dua sosok di depannya.

Dua sosok berkulit keriput dengan wajah menyeramkan itu mulai membuka mata. Tatapan keduanya dengan cepat tertuju pada Bangasera yang tak jauh dari mereka.

“Siapa kau?” tanya kedua orang itu bersamaan.

“Aku sama sekali tidak mengenalmu,” kata kakek bertubuh kurus dengan rambut yang sudah memutih, “apa yang kau inginkan dariku dan adikku?”

“Ah!” Nenek berambut putih panjang tiba-tiba menjerit histeris. “Kakang! Kakang! Kulitku tiba-tiba keriput dan wajahku menjadi buruk rupa! Kau juga menjadi sangat jelek, Kakang. Persis seperti aki-aki tua bangka yang tinggal tulang-belulang.”

Kakek tua bernama Wintara itu segera menoleh pada wanita di sampingnya. Ia terkejut ketika melihat seorang nenek tua dengan wajah buruk rupa yang mirip dengan adiknya. “Nilasari, apa yang terjadi dengan wajah ayumu?”

Nen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status