Share

635. Petaka di Gunung Sereh Awi

Langit masih cukup gelap ketika Lingga menggeliat di ranjang. Seekor burung terbang dan hinggap di jendela gubuk yang terbuka. Angin berembus pelan, menerbangkan dedaunan yang kemudian meliuk-liuk di atas sungai yang berarus kencang. Beberapa ikan terlihat mengintip di balik batu, sisanya berenang di air yang deras.

Lingga membuka mata perlahan, merenggangkan badan. Ia meneguk minuman, berjalan membuka jendela lebih lebar. “Aku tidur dengan sangat nyenyak semalam. Aku bahkan … aku masih memakai pakaianku yang kemarin.”

Lingga menepuk dahi ketika mengingat runtutan kejadian semalam. “Ketika aku selesai berlatih, aku tertidur di sisi sungai. Aku bahkan tidak mandi selepas latihan kemarin. Apakah Guru Tarusbawa yang membawaku ke dalam kamarku?”

“Aku harus segera pergi ke sungai dan hutan untuk menyiapkan sarapan. Guru Tarusbawa pasti akan menghukumku jika aku telat.” Lingga bergegas keluar dari gubuk. Ia seketika berhenti ketika melihat Tarusbawa tengah duduk di tengah tanah lapang.

Ling
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status