"Kenapa kau diam saja, Yeri~ah? Apa kau tak merindukanku?" tanya Lee Gon kembali.Ahn Yeri tertegun. Ia menatap wajah Lee Gon di masa lalu dengan mata sendunya. Entah kenapa, rasanya hati ini begitu sakit saat melihat wajah Lee Gon di masa lalu, yang tengah memandanginya begitu dalam dan penuh akan cinta."Kalau begitu, kami pergi dulu. Kami akan memberikan ruang dan waktu untuk kalian berbicara berdua saja. Ayo, semuanya kita pergi."Setelah Birek dan teman-temannya pergi, Ahn Yeri dan Lee Gon terlihat hanya saling berdiam diri. Tanpa suara dan berbicara sama sekali. Benar-benar sunyi."Yeri~ah, selama ini aku sudah berusaha mencarimu. Aku pergi ke Hanyang hanya untuk mencarimu dan menjemputmu untuk membawamu pulang," ujar Lee Gon membuka suara begitu Birek dan yang lainnya pergi."Kenapa kau baru mencariku sekarang, Gon~ah? Apa kau tidak tahu kehidupanku selama ini bagaimana di sini?" ujar Yeri dengan nada tinggi, dan dengan dada yang mulai naik-turun menahan rasa emosinya yang memb
Setelah pertemuannya kembali setelah belasan tahun lamanya tak berjumpa, kini Lee Gon di masa lalu menjanjikan bahwa dirinya akan menikahi Ahn Yeri yang merupakan cinta pertamanya. Setelah mengantar Yeri sampai di kediaman tempat Gisaeng, Lee Gon di masa lalu berpelukan kembali dengan sang pujaan hati seperti tak ingin berpisah dengannya."Ada apa, Gon~ah?"Yeri membalas pelukan hangat Lee Gon. Ia dapat merasakan kalau rasa sayang dan cinta yang di miliki oleh Lee Gon untuknya begitu dalam dan juga besar."Tunggu aku, yah? Kau jangan ke mana-mana dan tunggulah aku di sini.""Mmhh, aku akan menunggumu, Gon~ah."Lee Gon melepaskan pelukannya kemudian pergi dengan melepaskan genggaman tangannya secara perlahan. Setelah berpisah dengan Lee Gon di masa lalu, Yeri kembali masuk ke dalam rumah hiburan tempat para Gisaeng bekerja. Di dalam kamarnya, Yeri kembali tersadar kalau dirinya bukanlah Ahn Yeri yang sebenarnya, dia hanya terjebak di dalam tubuh gadis yang sangat ia cintai di masa lalu
Kekuatan Aeshin benar-benar menghancurkan pertahanan diri Ahn Yeri yang hanya seorang manusia biasa. Kecintaannya yang begitu besar untuk Lee Go, mengharuskannya untuk menyelamatkan jiwa sang kekasih hingga ia mengorbankan nyawa dirinya sendiri sampai maut datang menghampirinya.Hanya sekali tebasan dari cakaran maut kuku-kuku Aeshin yang panjang, membuatnya tewas seketika. Melihat Ahn Yeri tewas terbunuh, jiwa Lee Gon yang berada di dalam tubuh Yeri keluar begitu saja, dan kembali masuk pada raga Lee Gon di masa lalu."Yeri~ah!!"Lee Gon berteriak memanggil nama kekasihnya berulang-ulang kali hingga suaranya hampir terputus. Melihat penderitaan Lee Gon, Aeshin tertawa begitu puas, hingga ia pergi dengan kebahagiaan kemudian hilang entah ke mana."Yeri~ah, bangunlah. Bukankah kau berjanji akan menikah denganku, Yeri~ah."Air mata Lee Gon menetes dan terjatuh di atas tubuh Yeri hingga tubuhnya mengeluarkan sebuah cahaya yang begitu terang."Aku akan selalu mencintaimu, Gon~ah. Di kehi
Setelah percakapannya dengan Han Yuram, Ling Fei memandangi kitab Han Ling Gon dengan seksama. Han Yuram sebelumnya pernah mengatakan sesuatu padanya, bahwa ada 3 lembar kitab Han Ling Gon yang hilang 50 tahun yang lalu.Jika ini kejadian 300 tahun yang lalu, maka lembaran itu pasti masih ada. Selama ini, Ling Fei tidak pernah memeriksa isi dari kitab Han Ling Gon dengan teliti. Namun, karena merasa penasaran 3 lembar apakah yang hilang itu, Ling Fei pun mulai memeriksanya dan mencari tahu sendiri.Saat membuka kitab tersebut, kedua bola mata Ling Fei membelalak saat ia melihat 3 lembar yang dikatakan Yuram hilang, ternyata masih ada di dalam kitab tersebut dengan utuh.Dan, isi dari 3 lembar yang hilang itu adalah tentang Aeshin, kekuatannya, dan para pengikutnya. Bahkan, tentang 11 pendekar yang dibahas oleh Wiggle Azura dan Roc tempo lalu pun, ternyata tertera dengan sangat jelas dalam kitab tersebut."Luar biasa, jadi ini alasannya Yuram yang sangat ingin sekali mencari 3 lembar d
Dalgyal gwishin langsung menyerang Han Yuram serta menyekik lehernya dengan penuh amarah besar, dan juga dendam membara dari arah atas, hingga membuat perlawanan Yuram sedikit goyah dan pertahanan benteng kakinya sedikit terdorong."Aku tak akan pernah membiarkan kau untuk hidup tenang, Yuram!" Dalgyal gwishin kembali menyekik leher Yuram dengan begitu kuat, hingga membuat kedua bola mereka berdua pun memerah."Yuram~ah!"Yeonseok berlari ke arah mereka berdua dengan menggunakan teknik lompatan serigala mengaum. Ia melompat ke arah bahu dalgyal gwishin, kemudian menarik kepalanya dan menjatuhnya ke tanah, seraya memberikan cakaran maut dari kuku-kukunya yang panjang, hingga membuat wajah dalgyal gwishin yang mengenai cakaran Yeonseok memerah dan juga menyala.Dalgyal gwishin pun tak menyerah begitu saja. Ia membalikkan tubuh Yeonseok ke dasar tanah dan menyeretnya bagaikan bangkai binatang. Namun, Yeonseok mempertahankan tubuhnya agar tak terseret begitu jauh dengan kuku-kukunya yang
"Apa maksud dari perkataanmu, Ling Fei?"Lee Gon menatap wajah saudaranya itu dengan bingung. Apa lagi maksud dari perkataannya itu? Karena setiap kali Ling Fei membicarakan sesuatu hal yang tak ia mengerti dan menurutnya sangat asing, itu akan menjadi hal yang sangat penting di kemudian hari."Bola Kristal Kebersamaan Dewa itu aku pernah mendengarnya dari seseorang yang berada di Lembah Cheonbuldong. Menurutnya, bola kristal itu memiliki suatu energi besar yang bisa menciptakan satu senjata kesatuan baru untuk seorang pendekar yang memilikinya. "Han Yuram menatap wajah Ling Fei dari masa lalu dengan kedua bola matanya yang terlihat sedang memikirkan sesuatu. Ia paham dan mengerti apa yang dibicarakan oleh saudaranya tersebut. Tapi, ia tak ingin memberitahukan soal ini kepada saudaranya terlebih dahulu.Menurutnya, ini belum waktu tepat. Karena jika waktunya sudah tepat, Ling Fei akan mengerti makna daei Bola Kristal Kebersamaan Dewa yang akan sangat penting di kehidupan 11 pendekar
Setelah perjalanan Ling Fei dalam pencarian bola Kristal Kebersamaan Dewa berakhir, kini Kang taeshin memulai perjalanannya untuk mendapatkan bola kristal miliknya.Dalam perjalanannya kali ini, Kang Taeshin tetap menjadi dirinya sendiri. Namun, ada sedikit yang berbeda dari dirinya. Taeshin terlihat lebih muda dan ia seperti berada di kerajaan Dewa Langit."Kerajaan Dewa Langit? Kenapa aku bisa ada di sini? Apa jangan-jangan, aku berada di moment saat . . . ""Taeshin~ah!!" teriak seseorang hingga membuat Taeshin langsung menoleh ke belakang begitu namanya dipanggil."Dewa 3 api??" seru Taeshin yang tampak begitu terkejut saat ia melihat wajah seseorang yang sangat tak asing untuk ia lihat.Dewa 3 api tersenyum lebar saat melihat Taeshin datang mengunjungi dirinya di Kerajaan Langit. Sudah lama sekali Taeshin tak melihat wajah Dewa 3 api setelah sekian lamanya.Dewa 3 api, dia adalah Shin Myeon, Dewa yang memiliki kekuatan terbesar di Kerajaan Langit. Tanpa izin dan restu dari Dewa 3
Taeshin memandangi kitab suci 4 Naga Sakti saat ia kembali turun ke bumi dan berada di rumahnya. Di masa lalu, sebelum tragedi yang mengenaskan itu terjadi, ia mengubur dan menenggelamkan kitab suci ini di sungai Okue dengan menyegelnya, agar tak seorang pun bisa mengambil atau membacanya.Namun, ada beberapa kejadian yang sempat terlupakan olehnya karena kejadian itu sudah lama sekali berlalu. 55 tahun yang lalu, ada perang yang terjadi antara pasukan Ordio, pasukan Gumshin, dan pasukan Haneul Sin.Pasukan Haneul Sin adalah utusan Dewa Langit. Sebuah pasukan di mana mereka semua adalah utusan para Dewa yang dapat menghakimi setiap mahluk mitos dan manusia jika melakukan hal yang di luar nalar dari buku peraturan jiguwa haneul (Bumi dan Langit).Saat kejadian itu terjadi, pasukan Ordio di bawah kepemimpinan Lee Inhwan, telah melanggar sebuah peraturan besar yang berada di dalam buku peraturan jiguwa haneul (Bumi dan Langit). Di mana, Lee Inhwan memerintahkan anak buahnya untuk membunu