Share

Serangan Terakhir

Ki Damawangsa dan Abah Suradira dikejutkan dengan kehadiran Ki Mangun Tapari.

“Ikut aku … Prabu Wusanggeni membutuhkan pertolongan kalian.” Ki Mangun Tapari ambruk di hadapan dua seniornya.

Ki Damawangsa menyuntikkan sedikit energi ke tubuh pria berjenggot tipis itu hingga kembali siuman. Ki Mangun Tapari menunjuk ke arah Timur Laut tempat Empu Nara dan Prabu Wusanggeni berada.

“Kita harus cepat sebelum bola cakra itu meledak.” Abah Suradira meloncat turun dari salah satu pohon paling tinggi di hutan. Mereka bergegas menyembuhkan Prabu Wusanggeni.

Empu Nara hampir saja kehilangan nyawa jika saja Abah Suradira tidak menahan detak jantung rekannya menggunakan ilmu Totok Jari Api Biru.

Mengambil cawan dan beberapa daun kuning kering, Abah Suradira membaca mantra lalu memadatkan kembali Garam Lingar yang telah dicampur air. Garam itu bisa digunakan lagi, tapi harus direbus dulu bersama serbuk matahari merah.

Tidak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status