Share

20. Lima Tangan Maut

Ardo Kenconowoto terus berkuda menuju Tebing Pahat. Dia akan tiba di sana menjelang senja. Ardo sudah beberapa kali datang ke Tebing Pahat, tempat tinggal Iblis Satu Kaki. Jadi dia bisa mengukur durasi perjalanannya.

Tidak seperti ketika pergi ke kediaman Iblis Sirih yang lancar seperti jalan tol bebas hambatan, kali ini Ardo tertarik untuk berhenti melihat satu peristiwa.

Dia menghentikan kudanya di pinggir jalan. Ada tanah lapang di sisi kiri yang konturnya lebih rendah dari tanah jalanan. Di sana sedang terjadi pertarungan yang tidak seimbang, lima orang lelaki sedang mengeroyok satu orang lelaki. Jadi semuanya lelaki.

Kelima lelaki yang berpakaian kuning-kuning tapi berbeda model, memiliki usia yang beragam. Ada yang muda sampai usia separuh baya. Kelimanya bersenjatakan tongkat besi pendek, tetapi pada satu ujungnya memiliki replika logam bentuk tangan. Ada tangan mengepal milik Rungga Kasa, ada tangan mencakar milik Srikil, ada tangan yang jari-jarinya lurus semua milik Suganda,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status