Share

Bab 38

Bab 38

Ketika aku berbalik, Yanti dan Astina yang berperan sebagai pagar ayu baru saja keluar dari ruang rias. Ada dua orang kerabatnya juga yang menatap serius ke arahku. Yanti yang penampilannya sudah diubah bak putri raja itu terlihat berkaca-kaca. Kulihat Arfan sudah duduk di kursi akad.

Ah, kenapa perasaanku jadi serba salah begini. Kuharap Yanti tak salah paham dan marah pada calon suaminya.

"Yan, maaf, ya. Terpaksa kamu harus mendengar semuanya." Aku semakin tak enak hati. Seharusnya ini adalah hal yang paling membahagiakan untuk Yanti dan Arfan, dan pria itu tidak perlu berulah dengan mengatakan omong kosong.

Gadis yang sebentar lagi akan melepas masa lajang itu menarik sudut bibir, tapi terlihat getir di mataku.

"Nggak apa-apa, Cahya. Tapi, semuanya akan baik-baik saja, 'kan?"

Aku mengangguk dengan cepat.

"Tentu saja. Berbahagialah dan anggap kau tidak pernah mendengar hal barusan. Dia hanya berempati sesaat, mungkin takut aku depresi dan gila menghadapi tiga anakku tanpa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status