Share

Bab 37

Bab 37

Setelah Abbas pergi kuhampiri Kak Anisa yang terlihat melamun. Kakakku itu berdiri di dapur dengan tatapan kosong. Kuduga otaknya sedang sibuk memikirkan pertemuan dengan Abbas barusan.

"Kakak kenal dengan pria itu sebelumnya?" tanyaku langsung. Kutarik kursi makan dan duduk di sana. Kak Anisa menoleh dengan senyumnya yang terpaksa.

"Eh, apa, Ya. Ngagetin aja kamu."

Kak Anisa terkejut sambil tersenyum simpul. Dia meraih cangkir minum lalu mengisinya dengan air putih.

"Aku beneran nanya, lho. Kok Kakak kayak gugup gitu tadi. Atau jangan-jangan dia mantan terindah lagi."

Aku terkekeh mencari kebenaran di iris mata teduh milik kak Anisa. Wanita bergamis hitam itu mendesah. Lantas duduk di kursi makan setelah mengambil air putih dan meneguknya pelan.

"Iya, dia memang cinta pertama Kakak di masa lalu. Kamu ingat nggak sama pria yang selalu nganter jemput Kakak ketika kuliah dulu?" Aku mengangguk.

"Eumh, bukankah yang itu namanya Baskoro, ya. Dan dia berasal dari keluarga kaya. Tapi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status