***
Kejadian hari kemarin cukup memberikan Aiden pelajaran yang sangat berarti. Dia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menjahili Gwen di saat- saat sensi Gwen. Aiden benar-benar kapok. Bahkan setelah kembali ke rumah nya, Aiden tidak berani untuk meminta macam-macam pada Gwen disaat malam tiba. Gwen mematikan lampu kamar, dan Aiden pun langsung memejamkan mata.
Pagi ini, Aiden melihat Gwen sudah kembali seperti biasa. Tersenyum sumringah menyapa para pelayan yang bekerja di pagi hari. Tapi satu hal yang terlihat sedikit berbeda dengan sang istri setelah Aiden perhatikan, that is Gwen pagi ini terlihat sangat rapi seolah-olah Gwen akan pergi ke suatu tempat.
"Apa kau akan pergi keluar, sayang?" tanya Aiden saat Gwen meletakan sarapan Aiden di depan Aiden.
"Ya, begitulah sayang. Apa Rery tidak mengatakan pada mu kalau Diana (Manage Gwen yang baru) mendapatkan sebuah kontrak iklan untukku." Jawab Gwen dengan wajah yang t
Aiden pagi itu menyempatkan diri untuk mengantar Gwen ke hotel tempatGwen akan bertemu dengan pihak perusahan yang akan menggunakan jasaGwen sebagai bintang iklan perusahaan mereka."Sampai di sini saja. Aku akan masuk sendiri ke dalam." Pamit Gwen sembari melepaskan seat belt dan juga mengambil tasnya. Walaupun pikirGwen, tidak mungkin Aiden akan repot- repot untuk mengantarkannya hingga ke dalam tapi untuk sekedar basa basi, ya sudahlah.Namun di luar dugaan, ternyata Aiden malah ikutan turun dari mobil saatGwen turun."Loh?" TanyaGwen singkat saking heran karena sang suami ikut-ikutan turun."Kenapa? Ayo ke dalam." Aiden bukannya memberikan jawaban atas pertanyaanGwen malah mengajakGwen untuk masuk."Hei ! Tuan muda Skyleden Gavin Junior tunggu dulu. Kau jawab dulu pertanyaanku? Kenapa kau malah ikut-ikutan turun? Bukannya pagi ini kau juga ada rapat di kantor? Untuk apa kau juga ikut-ikutan turun dan me
"Tuan Muda Aiden, mau sampai kapan kau melihat ke arah ruangan sebelah? Kau terlihat seperti seekor singa lapar yang siap menerkam targetnya."Sindir Rery sambil membereskan beberapa dokumen rapat.Aiden tidak menjawab. Matanya hanya melirik Rery sebentar lalu kembali fokus ke Kenzo yang masih betah rapat di dalam sana padahal ini sudah dua jam berlalu. Tapi rapat di ruangan nya Kenzo tidak kelihatan hilal kapan akan berakhir nya. Ini sungguh membuat Aiden kesal.Ingin rasanya Aiden menerobos dan duduk di sebelah Gwen agar Kenzo berhenti melihat ke arahGwen. Tapi Aiden masih memikirkanGwen. Apa yang akan rekan-rekan kerjaGwen katakan jika Aiden melakukan apa yang ada di dalam pikiran Aiden tadi?? Akhirnya ia batalkan.Jadi sebagai gantinya, Aiden akan terus berdiri di dalam ruangannya sambil melihat ke ruangan sebelah. Walaupun masih terlihat aneh, tapi paling tidak dia masih berada di dalam ruangannya sendiri. Tidak akan ada yang bisa mengusirn
Semakin mendekati pintu masuk ruangan di mana Aiden dan Rery berada, langkah kaki Gwen dan Diana pun semakin pelan seolah mereka menyadari kalau ada awan gelap dengan sambaran-sambaran petir yang telah siap menanti mereka di sana."Kau masuk lebih duluGwen." Dorong Diana, pelan."What? Kenapa harus aku? Kau yang adalah manager ku! Kau lah yang berjalan lebih dulu. Bukannya selama ini aku hanya selalu mengikutimu."Gwen langsung berputar ke belakang. Mana mau dia masuk duluan ke dalam ruangan itu."Itu tidak berarti untuk saat-saat seperti ini. Kau yang masuk duluan dan aku setelah diri mu." Kali ini Diana pula yang berlari ke belakangGwen."Kalau begitu kenapa kita suit dulu. Yang kalah dia yang duluan masuk." UsulGwen. Disaat- saat kepepet seperti ini, otakGwen memang sangat bisa untuk di andalkan.Gwen dan Diana pun telah bersiap untuk suit, dan tepat saat keduanya bersiap untuk mengeluarkan jari pilihannya, Aiden dan
Melihat mobil Rery tidak muncul-muncul di belakang mereka, Aiden pun memutuskan untuk berbalik arah. Aiden khawatir terjadi apa-apa pada asistennya itu.Ya, walaupun semua musuh telah di singkirkan tapi bukan berarti keadaan telah aman sepenuhnya.Mr. D mengatakan kalau pasti ada pihak yang sangat berkuasa di balik semua kejadian ini. Tidak mungkin bibi Aiden mampu melakuan semua ini serapi itu.Pasti ada pihak yang membantunya. Dan pihak itulah yang sedang di selidiki oleh Mr. D serta teman- teman Aiden lainnya."Loh! Loh! kok putar arah?" tanya Gwen heran saat Aiden putar arah."Aku mau cek Rery dan Diana. Kenapa mereka belum muncull juga." Jawab Aiden lalu memacu laju mobilnya mencari keberadan mobil Rery dan Diana yang sedari tadi berada di belakang mobil mereka."Itu! Bukankah itu mobil nya Rery!" Sebut Gwen sambil menunjuk ke sebuah mobilFerrari California T yang parkir cantik di tepi jalan sembarangan."Apa yang terjadi?
Aiden yang tadi nya mau menghukum Gwen karena kontrak kerja baruGwen dengan Kenzo, malah teralihkan karena pernyataan Rery yang mendeklarasikan kalau dia akan menikahi Diana besok. Ya Besok!! Tidak minggu depan, bulan depan atau pun tahun depan. Besok! Besok Rery akan menemui bibinya Diana, lalu melamar Diana dan sekaligus menikahii Diana.Permasalahannya!! Diana sendiri belum menyetujui ide gila Rery tersebut.Bagi Diana menjadi pacar Rery saja masih terawang-awang di dalam pikiran nya. Bagaimana pun, hubungan mereka sebelumnya adalah sahabat. Ini sedikit aneh dengan perubahan yang sangat dadakan ini.Status Diana dan Rery berubah menjadi pacaran setelah pacar Diana yang bernama Toni ketahuan selingkuh, lalu menghina Diana, palying victim menyalahkan Diana, seolah-olah karena Diana lah dia akhirnya selingkuh.Toni juga mengatakan kalau bukan dirinya, maka tidak ada satu pria pun di dunia ini yang akan mau, rela dan redho menjadi pasangan Diana.
Aiden memegang erat tangan Gwen sepanjang perjalanan mereka menelusuri pantai nan indah kala sore itu.Niat awal Aiden yang datang ke tempat ini untuk menghukum Gwen terasa basi karena Rery dan juga Diana. Permasalahan keduanya membuat Aiden tidak merasakan lagi luapan emosinya pada Gwen sebab kontrak kerja sama itu."Aku tidak menghukummu bukan berarti kemarahanku pada mu telah usai." Ucap Aiden tanpa melihat ke arahGwen."Lantas?""Lantas?? maksudmu apa bertanya seperti itu padaku?" Aiden balik bertanya padaGwen."Ya, lantas apa? kau tadi mengatakan kau tidak menghukum ku bukan berarti kemarahan mu pada ku telah usai. Lalu lantas apa? kenapa kau tidak jadi menghukumku?" tanya Gwen dengan wajah innocent nya."Astaga!!! Jadi kau minta aku hukum?" Seru Aiden.Kedua nya berhenti berjalan dan mulai berdebat hal yang tidak penting di tepi pantai itu."Ya, kalau kau memang ingin menghukum ku, ya hukum saja!" Balas&
Gwen yang puas jalan-jalan di tepi pantai akhirnya kembali ke Vila. Maksud hati tadinyaGwen masih ingin menggoda Aiden tapi seperti nya hal itu tidak dapat Gwen lakukan. Karena apa? Karena Lisa adik ke delapan Aiden ada di Vila itu."Apa yang Lisa lakukan disini?" BatinGwen yang tidak pernah mengetahui perihal perasaan Lisa pada Aiden yang sebenarnya."Kakak ipar." sapa Lisa sangat manis padaGwen."Kau di sini Lisa?" tanyaGwen, merapat ke samping suaminya yang duduk dengan wajah datar.Gwen menoleh sebentar pada Aiden karena tadiGwen sempat melihat kalau wajah suaminya ini menjadi petak, mengalahkan petak nya si spongebob squarepant."Nah apa yang terjadi? Kenapa wajahnya petak seperti itu? Dia tidak sedang marah padaku, kan?" SeruGwen dalam hati, menduga-duga apa yang membuat mood suaminya terlihat sangat buruk saat ini. Jangan sampai penyebabnya adalah karean kejahilan ya tadi. Bisa bahaya, pikirGwe
"Aku mencintai kak Aiden." Ucap Lisa membuat mataGwen seolah mau keluar saking kaget nya mendengar nama suami nya lah yang disebutkan oleh adik ipar nya."Apa kau bilang?" sentakGwen kaget."Aku mencintai kak Aiden kak. Dan kak Aiden pun mencintaiku." Ucap Lisa sontak membuatGwen menepis tangan Lisa."Kau sudah gila Lisa!" SeruGwen dengan sejuta kerutan di dahinya. Dia tidak habis pikir mengapa Lisa bisa mengatakan kalau Lisa mencintai Aiden. Dan yang lebih parahnya, Lisa pun mengatakan kalau Aiden mencintai nya. Benar-benar sudah gila."Aku tidak gila kakak ipar. Aku dan kak Aiden itu saling mencintai. Kami saling mencintai jauh sebelum ada kak Angela di hidup kak Aiden dan juga sebelum kakak ipar muncul." tekan Lisa."Ooh? Jadi kau dan suami ku telah saling mencintai sejak orok maksudmu? Kau jangan bicara yang bukan-bukan Lisa. Aku tahu semua tentang Gavin Junior. Dan aku tidak pernah mendengar namamu di sana. Jadi berhent