Pada akhirnya kami saling tertidur karena lelah dengan penerbangan yang lumayan lama. Farah pun terlelap di sampingku dengan tangannya yang masih merangkul wajahku dan wajahnya menghadap ke arahku, kita tertidur tadi sore hari hingga pagi tanpa terbangun di tengah malam bahkan kami sampai lupa untuk makan malam yang sudah di buatkan oleh koki, karena Farhan tidak ingin di ganggu jadi tidak ada pelayan satu pun yang berani mengetuk pintu kamar tuannya hanya untuk memberitahu bahwa makan malam sudah siap.
Di pagi hari.
Karena aku tidak tahu kalau Farhan berangkat ke kantor jam berapa jadi begitu aku bangun dari tidurku aku langung membangunkannya. Pelayan di sini pun juga tidak akan tahu jam berapa tuannya pergi ke kantor karena baru hari ini Farhan menempati rumah ini.
“Suami, bangunlah kau harus ke kantor kan?”
“Iya aku akan bangun,” Farhan membuka matanya dengan menyipitkan karena masih merasa sangat mengantuk.
<‘HARGA DIRI PEREMPUAN PENGUSAHA PERHIASAN TERSUKSES RUSAK.’Itu judul yang aku baca di berita yang aku temukan dengan foto Alinda yang tengah tersungkur di lantai. Karena aku penasaran jadi aku langsung membuka artikel ini, setelah aku membacanya aku merasa puas dan juga tawa jahat yang spontan keluar dari mulutku ini karena melihat Alinda yang tersungkur di karenakan tamparan dari Farhan.“Tetapi kenapa Farhan sejak kemarin tidak memberitahu kepadaku? Padahal ini beritanya sudah viral dan aku jarang buka ponsel jadi ketinggalan berita yang menarik, tetapi setidaknya aku masih bisa melihat berita ini sebelum Alinda memblokir berita mengenai dirinya.“Ini bisa untuk bahan obrolan nanti saat Farhan sudah pulang.”“Sebaiknya aku menanyakan terlebih dahulu Farhan pulang kapan,” timpalku sambil mengganti tampilan layar ponsel berubah menjadi layanan pesan.‘Sayang, nanti akan pulang jam berapa?’
“Siapa Kiara?” aku langsung menanyakan siapa nama wanita yang telah Jack sebut tadi, di lihat dari ekspresi Farhan seprtinya dia juga sudah tahu.“Wanita yang sedang Jack incar,” terang Farhan kepadaku agar aku tidak berasumsi sendiri dengan nama tersebut.“Kenapa dengan wanita peliharaannya?”“Ha ha ha, Jack apa kau mendengarkannya? Adikmu sendiri saja tidak percaya kalau kau bisa menyukai seorang wanita,” tawa Farhan pecah saat mendegar pertanyaan dariku.“Sorry Jack, apa aku ada salah ucap?” aku langsung meminta maaf kepada Jack karena takut ia tersinggung.“Tidak apa Luna.”“Lalu siapa Kiara?” aku kembali bertanya kepada Jack karena aku masih sangat penasaran siapa wanita yang Jack dan Farhan maksud.“Sayang, Kiara itu calon kakak iparmu. Tetapi itu kalau jadi, semua tergantung dari kakakmu itu,” terang Farhan padaku.“Jack
Aku berdiri di depan piano yang sedang Farhan mainkan, ia melihatku yang sedang berdiri dan mendengarkan alunan piano indah yang ia mainkan, tidak di sangka kalau Farhan juga bisa bermain piano dan memiliki suara yang indah.Farhan langsung menyudahi permainan pianonya dan berjalan menuju istrinya yang tengah tersenyum lebar padanya.“Malam ini kau tampak sempurna sayang,” Farhan menatap diriku dari atas sampai bawah untuk menilai penampilanku.“Kau juga sempurna suami, tidak di sangka kau bisa bermain piano dan memiliki suara yang indah.”“Tetapi kenapa kau menggunakan sepatu hak tinggi? Siapa yang memperbolehkanmu menggunakan sepatu ini?”“Atas dasar keinginanku sendiri agar bisa terlihat cantik.”“Istri pembangkang harus mendapat hukuman nanti malam, apa kau mau kakimu patah karena menggunakan sepatu seperti itu?” bisik Farhan di telingaku yang terdengar seperti menggoda bagiku,
Jalanku sudah terbata bata karena luka yang ada di kakiku tidak bisa aku tahan lagi, Farhan mengetahui kalau jalanku tidak seimbang.“Jalanmu kenapa?”“Tidak apa,” aku menutupi kalau kakiku sudah lecet karena sepatu yang aku gunakan.Farhan mengecek ke kakiku, ia teliti kakiku dengan sangat detail dan akhirnya ia menemukan luka yang terdapat di kakiku.“Sudah tahu kakimu terluka kenapa masih di pakai saja sepatunya.”Dengan sigap Farhan menggendongku menuju mobil yang kali ini sudah ada supir. Kita masuk ke dalam mobil di bagian penumpang, saat itu juga Farhan menaikkan kakiku di atas pangkuannya dan ia berusaha untuk melepaskan sepatu yang masih aku kenakan.“Kenapa kau menggunakan sepatu dengan ukuran yang kecil seperti ini, apakah salah satu dari sepatu yang aku belikan untukmu ukurannya tidak ada yang pas dengan kakimu?”“Bukan tidak ada yang pas, bodohnya aku membeli sepatu de
Awalnya Farhan berniat untuk bermanja denganku malam ini, tetapi karena melihat kondisiku yang sedang tidak baik baik saja jadi ia mengurungkan niatnya dan memilih untuk menjaga istrinya satu malam penuh. Makin hari perasaan Farhan semakin bertambah kepada istrinya, ia tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya tanpa Luna.Karena istrinya sudah lebih dahulu tidur jadi Farhan juga ikut memejamkan matanya sambil ia memeluk tubuh istrinya dan ia tidak lupa mengucapkan kata sapaan dan mengecup dahi istrinya dalam dalam dan juga bibirnya.***Di pagi hari seperti biasa aku menjalankan tigasku yan membangunkan Farhan dan membuatkan sarapan untuknya karena akhir akhir ini Farhan sedang memerbolehkanku untuk memasak.Setelah semuanya beres dan Farhan telah berangkat ke kantor seorang diri. Aku menjalankan aktivitasku di dalam rumah seperti biasa. Karena aku dari kemarin sudah berniat untuk pergi ke luar, mungkin hari ini aku pergi berkeliling sebentar sambil mema
Farhan masih tidak puas dengan jawaban dokter yang sudah meninggalkannya di dalam kamar.“Sayang apa kau mau ke rumah sakit saja?”“Untuk apa?”“Untuk memeriksamu lebih detail, apa apaan tadi dia memerikan diagnosa tidak jelas seperti itu,” dengus Farhan yang sambil berjalan menuju ke arahku.“Suami itu tadi sudah sangat jelas bagiku, lagian sebenarnya tidak usah memanggil dokter ke sini juga tidak jadi masalah aku bisa menanganinya sendiri.”“Tidak bisa seperti itu, bagaimana kalau terjadi sesuatu kepadamu dan anak anak kita? Siapa yang akan bertanggung jawab?”“Kemarilah, aku jelaskan kepadamu bagaimana proses saat hamil muda di tambah ada dua janin di dalam perutku,” aku menepukkan tanganku di atas Kasur yang msaih luas di sebelahku mempersilahkan Farhan untuk duduk di sana."Aku mengkhawatirkan kalian, aku ingin yang terbaik untuk kalian.”“
“Ayo berangkat,” ajak Kiara kepada Jack sambil memasang seat belt ke badannya.“Ayo,” Jack tampak tegang dan juga gugup sampai utnuk menjawab ajakan Kiara saja ia hanya menjawabnya dengan singkat, baru pertama kali Jack merasakan seperti ini kepada wanita.“Kau kenapa?” teliti Kiara pada Jack, ia menyadari nada bicara Jack yang tidak santai.“Tidak apa,” Jack melirik ke arah Kiara sejenak lalu ia kembali fokus kepada jalanan yang sedang ia hadapi.“Kau tampak gugup Jack, apakah ada sesuatu?”“Tidak ada Kiara, hanya saja kita jarang bertemu jadi aku agak canggung untuk mengajakmu mengobrol.”“Padahal terakhir kita bertemu, obrolan kita sangat nyambung.”“Nanti saat di tempat juga aku akan biasa saja, mungkin karena sedang mengendalikan stir mobil jadi aku tidak bisa membagi fokusku.”“Ya sudah kalau begitu kau fokus untuk menyet
“Aku tidak menyangka kalau kau akan menerima lamaran dariku dengn gampang seperti ini,” ucap Jack yang belum melepaskan pelukannya.“Lalu?”“Atas dasar apa kau menerima lamaranku?”“Kau atas dasar apa melamarku?”“Aku merasa kau adalah wanita yang pants untuk menjadi istriku.”“Saat awal kita bertemu dan kita pergi jalan, aku pernah memikirkan kalau kau suka padaku tetapi aku pikir kembali aku dan kau sangat jauh berbeda, aku hanya artis yang sedang naik daun karena sebuah film yang sedang di mainkan sedangkan kau sangat unggul dariku.”“Jangan bicara seperti itu, justru aku yang merasa ragu karena kau seorang artis yang sedang naik daun Namanya, banyak yang ingin mendekatimu.”“Sudah, jangan bahas ini lagi yang terpenting sekarang aku sudah menerima lamaran darimu, ini menandakan kau serius denganku.”“Terimakasih Kiara.&rdquo