Share

Bab.44 Dukungan Orang terdekat

Tiba di kota Surabaya siang ini, maka hanya tersisa tiga hari aku mulai masuk kerja. Baby Ghaazi dihandel penuh oleh mama Netty dan suster, sementara kuistirahatkan rasa penat yang mendera disebabkan persiapan yang mendesak tiga hari yang lalu.

Rasanya mataku cepat sekali terpejam saat berbaring di kamar. Di tengah tidurku tangisan baby Ghaazi terdengar nyaring, mungkin rewel karena kecapekan juga. Kucoba abaikan dan meneruskan istirahat demi rencana besok keliling mencari rumah kontrakan.

Hanya berselang beberapa saat putraku kembali menangis kencang, memaksaku bangkit dan membuka pintu kamar.

"Erlan! Jangan membuat papa dan mama kehilangan kepercayaan dari Alia, kamu memaksa menyusul ke sini padahal jelas-jelas dia ingin tenang menyikapi persoalan kalian!" terdengar suara papa Kaffa membuatku tak jadi menuju anak tangga.

Erland nekat menyusul kami? Kugigit bibir menahan rasa kesal. Berarti tangis putraku tadi tersulut sikap papanya memaksa hingg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status