Share

Bab 85. Senut-Senut

“Kenapa, Boo?” Andin berusaha bangun sembari meringis merasakan perih di daerah keramatnya.

“Punyamu bengkak, Bee,” jawab Haidar tanpa berkedip melihat sumur yang tadi dia masuki menjadi bengkak gara-gara jagoannya. “Pantas aja dia meringis terus dari tadi,” batin Haidar.

“Terus gimana?” tanya Andin panik. Ia takut akan lama sembuhnya.

“Dikompres ya. Aku ambil air hangat dulu.” Haidar bangun dan segera keluar dari kamarnya.

Haidar bergegas ke dapur. Ia masak air sendiri karena jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari, para asiten rumah tangga di rumah mertuanya sudah tertidur.

Setelah memasak air, ia kembali ke kamarnya. Andin sedang melihat daerah keramatnya menggunakan cermin.

“Kamu lagi ngapain, Bee?” tanya Haidar ketika ia masuk ke dalam kamarnya.

Andin langsung

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status