"Ma... Maafkan aku atas ucapanku tadi," ucap Sean.
Sigh!
Sean coba untuk membuang harga dirinya. Kepalan tangannya pun melunak seketika.
"Terserah..." jawab Anna ketus.
Anna yang semula berdiri itu kembali duduk. Ia menyeruput tehnya untuk meredam emosi.
"Aku... minta maaf atas ucapanku barusan," ucap Sean.
"Daann... Kau juga harus ikut denganku ke kerajaan ular untuk menjalankan ritual wajib anggota keluarga raja," lanjut Sean.
Sean benar-benar menurunkan egonya. Jika ia membuat Anna lebih kesal lagi, dia tentu tidak akan bisa menang.
"Harus? Cih!" gerutu Anna dalam hati.
Anna menatap Sean sinis.
"Aku tetap tidak akan ke sana," ucap Anna.
"Tiiddaaaakkkkk!!" teriak Oswald dalam hati. Mata Oswald bahkan membesar karena terkejut.
Oswald merasa jantungnya benar-benar tidak aman. Jantung pria itu serasa akan berhenti mendengar pernyataan Anna barusan.
Oswald baru saja akan bersujud di depan Anna m
Bak tersambar petir, Medeline berteriak sangat keras.'Putriku?' Putri siapa? Anak siapa itu? Anak Noah? Dengan siapaaaaa?Medeline benar-benar kalut dengan segala pertanyaan di kepalanya."Tunggu!!" teriak Medeline.Medeline menarik tangan Noah. Namun, Noah menatap wanita itu dingin seolah akan membunuhnya tanpa belas kasih.Medeline bergetar ketakutan. Melihat itu, Noah bahkan tidak berkedip."Tunggu dulu, jangan bilang.... Ratu Naga yang dikabarkan adalah anggota keluarga kerajaan ular, di... dia putrimu?" tanya Medeline. Mata wanita itu bahkan terbelalak karena sangat terkejut."Jika kau sudah tahu, maka lepaskan aku sekarang," ucap Noah kesal.Medeline pun melepas tangan Noah perlahan.Dengan kasar Noah menarik tangannya dari Medeline agar segera terlepas dari wanita itu."Dengan siapa? Siapa? Siapa ibu dari anak itu?""Kenapa kau ingin tahu? Kau ingin membunuh ibu dari anakku?" tanya Noah sinis.
Alex menoleh pada istrinya. Anna hanya bisa menggelengkan kepala, ia juga tidak tahu mengapa Felix ingin bertemu dengannya juga.Terakhir wanita itu bertemu Felix adalah di resepsi pernikahannya. Waktu itu mereka hanya berbicara sedikit, bisa dibilang sekadar tegur sapa formalitas."Mari, Yang Mulia," ucap Benjamin.Anna dan Alex yang bingung itu mengikuti Benjamin.Benjamin hanya berjalan lurus dan belok kanan satu kali. Ruangan khusus tamu penting."Hormat pada Yang Mulia Raja dan Ratu Naga," ucap Felix membungkuk tanda memberi hormat.Benjamin langsung membungkuk tanda pamit keluar."Aku terima salam darimu, silahkan duduk," ucap Alex.Pasangan suami istri itu kini duduk berhadapan dengan Felix."Tidak biasanya kau berkunjung tanpa pemberitahuan sebelumnya. Apa yang ingin kau sampaikan?" tanya Alex to the point pada Felix."Saya hanya ingin memberi tahu Yang Mulia Ratu untuk cepat kembali," ucap Felix.M
"Untuk melenyapkan dia?" tanya Karl.Catherine tersenyum, "Tentu saja dia! Wanita pengganggu itu harus dilenyapkan!"."Yang Mulia Putra Mahkota Sean von Nottenhem dan Ratu Naga Joanna Anastasia Pieterburg memasuki aula perjamuan!" teriak penjaga pintu ruang perjamuan dari luar.Begitu pintu dibuka, terlihat Sean, Anna dan para rombongan memasuki aula. Semua mata tertuju pada wanita anggun dengan dress panjang biru laut dan selendang yang melingkari pinggang hingga tangannya.Rambut panjang terurai dan anting perak panjang tipis itu benar-benar cocok dengan wajah cantik itu. Tatapan dan langkah kaki percaya diri itu menguasai aula perjamuan, menyihir semua mata yang ada di sana untuk menatapnya tanpa henti."Hormat pada Ayahanda dan Ibunda," ucap Sean membungkuk memberi hormat."Saya memberi hormat pada Yang Mulia Raja dan Ratu," ucap Anna yang juga membungkuk tanda memberi hormat.Begitu Anna selesai memberi hormat, terlihat jelas sekali wajah tidak bersahabat Karl dan Catherine.Cih!
"Anna?" panggil Noah."Ahh... Eemm... Tentu saja aku bahagia, ayah," jawab Anna."Kau berbohong. Kau sempat ragu. Apa kau ingin lepas darinya? Ayah akan membantumu," ucap Noah.Anna hanya diam. Sejujurnya dia bahagia, tapi masih ada keraguan di hatinya karena Arabella."Aku bahagia, ayah. Aku menikah dengan orang yang kucintai dan dia memperlakukanku dengan sangat baik. Aku hidup dengan cukup nyaman. Aku ratu kerajaan naga, dan aku juga dimanja oleh suamiku. Hanya saja ada sesuatu yang menggangu pikiranku," ucap Anna."Apa dia berselingkuh?" tanya Noah menyelidik."Tentu tidak, ayah," sanggah Anna cepat. Meski Alex cukup kuat, dia tetap akan mengalami luka berat jika bertarung dengan Noah."Sungguh?" tanya Noah."Benar, ayah.Aku akan menceritakannya pada ayah jika hal yang aku sudah mengetahui lebih banyak hal.""Awas saja jika pria itu berselingkuh darimu, ayah akan benar-benar membunuhnya," ucap Noah sambil menge
Seolah kematian ibunya tidak berarti apa-apa untuk wanita itu."Tidak," jawab Anna singkat."Aku tak yakin," ucap Catherine sinis."Memangnya jawaban apa yang kau harapkan dariku?" gerutu Anna dalam hati."Atau, apa kau menginginkan tahta?" tanya Catherine lagi.Anna sampai bosan mendengar pertanyaan ini. Sean hanya bisa memegangi kepalanya yang tiba-tiba sakit. Pria itu sudah melaporkan hasil perbincangannya dengan Anna terkait hal ini pada kedua orang tuanya, namun ia tidak menyangka ibunya akan menanyakan hal itu lagi."Aku tak memerlukannya," jawab Anna mantap."Benarkah?" tanya Catherine sinis, persis Sean waktu itu.Anna menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Ia benar-benar berusaha mengatur emosinya.Anna diam sejenak dan melirik sekitarnya. Ruangan tempat ia berada sekarang itu cukup. Cat putih dan jendela super besar itu membuat cahaya masuk di ruangan ini dengan bebas. Anna jadi teringat gambaran
Medeline tersenyum."Pergi dan jangan ganggu kehidupan kami," ucap Medeline tanpa rasa bersalah."Kami?" tanya Anna."Ya, aku dan suamiku. Itu pun jika kau tidak ingin bernasib sama dengan ibumu yang menjijikan itu," jawab Medeline.Anna tertawa. Dia benar-benar tidak menyangka akan mendengar hal itu dari Medeline."Ibuku menjijikan? Setidaknya dia masih putri raja dan kau hanya seorang putri Duke," batin Anna.Anna sampai bingung dari mana dia harus mulai bicara. Terlalu banyak kalimat makian yang ada di otaknya."Aku tidak menyangka kau akan sangat tidak tahu malu seperti ini. Apa kau tidak berpikir bahwa aku bisa menggerakkan hati ayahku?" tanya Anna tersenyum. Senyum palsu pastinya.Medeline tersentak, "Apa maksudmu?""Kau tidak berpikir bahwa ada kemungkinan ayahku akan lunak terhadapmu jika aku membujuknya? Kau tahu kan bahwa ayahku menyayangiku?" tanya Anna dengan wajah mengasihani Medeline.Anna tersenyum sinis. Menurut pengamatan Anna terhadap orang sekitar dulu, cara paling
"Anda bekerja dengan sangat serius, Yang Mulia. Jika anda bekerja dengan serius seperti ini setiap hari, bisa-bisa properti pribadi anda yang semula sudah sangat banyak itu, akan bertambah dan tidak akan bisa habis bahkan di keturunan ke 25."Seorang pria dengan jubah dan celana hitam memasuki ruang kerja Alex.Alex yang sedang sibuk kerja itu langsung berpindah fokus pada pria yang masuk tanpa pemberitahuan ke ruang kerjanya itu."Kau ternyata, sudah kubilang berkali-kali untuk mengetuk pintu terlebih dahulu," ucap Alex."Sudah, Yang Mulia. Anda terlalu serius bekerja. Ditambah Benjamin sedang tidak ada, tidak ada yang menyampaikan kedatangan saya," sahut pria itu."Jika kau datang langsung ke sini, sepertinya informasi yang kuminta sudah kau dapatkan, Dave," ucap Alex."Anda benar, Yang Mulia," ucap Dave tersenyum lebar.Alex mengernyitkan dahi."Duduklah," pinta Alex sembari menunjuk kursi di depannya."Arabella
"Heeeiiii! Aku benar kan? Apa aku benar?" tanya Harry sambil mengejar Anna yang terus menyelam."Aaarrrggghhh, aku tidak ingin menjawabnya!!" teriak Anna mempercepat gerakan kakinya.Namun tetap saja ekor hiu itu lebih cepat di laut daripada kaki manusia Anna."Apa itu berarti aku benar?" tanya Harry yang kini sudah berada di depan Anna."Aaaarrggghhh! Aku memang tak akan bisa menang lomba renang melawan ikan," gerutu Anna dalam hati."Yaaaa, kau benar. Dasar hiu menyebalkan!" ucap Anna."Hahahahaha! Terlihat sekali bahwa naga itu sangat menyayangimu," ucap Harry yang tertawa dengan lepas.Entah mengapa gigi tajam hiu itu menjadi tidak menakutkan. Anna merasa hiu itu sudah kehilangan wibawanya.Anna heran, "Mengapa kau bisa menyimpulkan hal seperti itu?""Karena semakin cinta pria bangsa laut pada pasangannya, aroma mereka akan tertinggal di tubuh wanita mereka. Yaahhh, wajar saja kalian tidak mengetahuinya karena hanya